Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyambut baik keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan tarif impor sejumlah produk tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional ke Amerika Serikat dari semula 32 persen menjadi 19 persen. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing industri TPT Indonesia di pasar global, khususnya Amerika Serikat.
Ketua Umum API Jemmy Kartiwa menyebutkan, penurunan tarif tersebut merupakan hasil dari diplomasi ekonomi yang efektif dan menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap sektor manufaktur strategis, terutama industri padat karya seperti TPT.
“Penurunan tarif ini akan memperkuat akses pasar Indonesia dan meningkatkan daya saing produk TPT kita di pasar Amerika Serikat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (18/7).
API memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas upaya diplomatik yang berhasil membuka peluang ekspor lebih luas bagi pelaku industri nasional. Menurut Jemmy, langkah tersebut perlu ditindaklanjuti dengan harmonisasi regulasi teknis dan fasilitasi perdagangan untuk memaksimalkan potensi yang ada.
API juga mendorong pemerintah untuk memperkuat hubungan dagang bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. Hal ini termasuk melalui penguatan misi dagang, promosi perdagangan terintegrasi, peningkatan efisiensi logistik, serta pemberian insentif fiskal dan non-fiskal yang dapat mendukung daya saing produk dalam negeri.
“Yang juga tak kalah penting adalah perlindungan pasar domestik dari serbuan produk impor jadi. Kita perlu menjaga kapasitas dan keberlangsungan industri manufaktur dalam negeri,” ujarnya.
API berharap kebijakan penurunan tarif ini dapat mendorong peningkatan utilisasi kapasitas industri, memperkuat rantai pasok dalam negeri, serta menciptakan efek berganda terhadap penyerapan tenaga kerja dan investasi di sektor TPT.
Sebagai mitra strategis pemerintah, API menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dalam mendukung agenda pembangunan industri nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global. (H-1)
ekonom menyebut gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia berpotensi semakin besar, terutama di industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki.
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan bahwa dalam periode Agustus 2024 hingga Februari 2025 terjadi pengurangan tenaga kerja secara signifikan.
Pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi tarif impor 19% yang dikenakan Amerika Serikat kepada Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyambut positif penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19%.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyambut positif tercapainya kesepakatan IEU CEPA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved