Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTORAT Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan secara simbolis melepas aktivitas ekspor 25 UMKM di Jawa Timur ke 5 benua. Pelepasan itu dilakukan di Kantor Wilayah DJBC Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/9).
25 UMKM tersebut merupakan unit usaha yang ikut dalam program klinik ekspor. Klinik ekspor ialah program kolaborasi otoritas kepabeanan dan cukai bersama debgan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Export Center Surabaya, Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) dan Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI).
Adapun 5 benua yang dijadikan tujuan ekspor dari produk-produk 25 UMKM tersebut mencakup Eropa (Jerman dan Belanda), Asia (Jepang), Amerika (Amerika Serikat dan Chicago), Afrika (Lagos), dan Australia (Canberra).
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Kemenkeu Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, program klinik ekspor tersebut memiliki beragam kegiatan seperti kurasi produk, edukasi prosedur ekspor dan penetrasi pasar global.
Baca juga: BRI Berhasil Antar UMKM Temukan Ketangguhan Baru
"Salah satu hasil kolaborasi yang nyata adalah pengiriman contoh produk UMKM untuk test market dengan tujuan ekspansi pasar baru," jelasnya dalam konferensi pers.
Dia menambahkan, klinik ekspor sekaligus menjadi dorongan nyata dari pemerintah terhadap geliat UMKM nasional. Program klinik ekspor dilakukan dengan pemberian edukasi, literasi, asistensi dan koordinasi oleh DJBC kepada UMKM baik yang sudah ekspor agar meningkat ekspornya menjadi ekspor mandiri, maupun UMKM yang baru akan memulai ekspor.
Dukungan lain yang diberikan DJBC kepada UMKM diantaranya ialah fasilitas KITE IKM, program Interfirm Linkage, Solusi Logistik, dan Pemanfaatan Balai Laboratorium Bea Cukai.
Kemenkeu, lanjut Nirwala, juga telah sepakat dengan Kementerian Luar Negeri untuk mendorong peningkatan ekspor UMKM Tanah Air. Hal itu ditandai dengan penandatanganan antara Menkeu dan Menlu dalam rangka mengakselerasi pasar ekspor UMKM nasional.
Kerja sama tersebut dilandasi pada masih lemahnya kontribusi ekspor UMKM terhadap ekspor nasional. "Kontribusi ekspor UMKM terhadap ekspor nasional masih belum signifikan yaitu 15%. Karena itu, perluasan akses pasar, terutama pasar global dan akses informasi pasar ekspor menjadi tantangan UMKM yang perlu kita bantu," jelas Nirwala.
Di Kesempatan yang sama, Kepala Bagian Perencanaan dan Organisasi Kemenlu Yulastiawarman menyampaikan, sejatinya Indonesia telah menyumbang 90,3% dari jumlah UMKM di ASEAN. Namun sayangnya UMKM Indonesia belum memiliki orientasi ekspor yang optimal.
Baca juga: Pegadaian Bantu Modalin Pelaku UMKM
"Saat ini proporsi dari ekspor UMKM di Indonesia terhadap total ekspor nasional baru berkisar 14,4%. Sementara proporsi ekonomi UMKM ekspornya di negara-negara seperti Singapura, Thailand, Myanmar itu sudah melampaui 20% dari total ekspor masing-masing negara tersebut," tuturnya.
Agar UMKM mampu go global, lanjut Yulastiawarman, Kemenlu menilai ada 4 strategi yang perlu didorong. Pertama, peningkatan daya saing produk UMKM meliputi kualitas, kontinuitas, added value brand awareness, serta penguatan merek atau trademark.
Kedua, peningkatan modal dan investasi termasuk di dalamnya memanfaatkan kesempatan untuk menjadi binaan dari sejumlah K/L atau pemda. Ketiga, penetrasi pasar melalui market intelijen dan digitalisasi, dan keempat adalah perluasan pasar.
"Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk senantiasa memberikan dukungan yang konkret bagi upaya penetrasi dan perluasan pasar internasional. Infrastruktur dari diplomasi kita telah memiliki akses yang terbuka untuk UMKM dan dapat dimanfaatkan oleh dua hal tersebut merupakan kepentingan lainnya dengan sebaik-baiknya," pungkas Yulastiawarman. (Z-6)
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Meski pembuatan manual, kualitas yang diproduksi sudah diakui dunia dan juga menjadi salah satu trendsetter fashion kaum milenial dan sosialita muda.
BNI secara proaktif mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melebarkan bisnis ke pasar global melalui gelaran Inacraft 2024.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) berkomitmen memperkuat kapabilitas pelaku UMKM binaan untuk menjadi lebih kompetitif dalam melakukan penetrasi di pasar global.
Turn waste into love. Demikian prinsip dari bisnis yang dijalankan Zara Tentriabeng, pemilik Hexagon, entitas yang memproduksi bahan-bahan daur ulang menjadi perhiasan.
Sejak 2016, Natali menjalankan bisnis Rollie Bakery and Cookies di rumahnya, Bogor, Jawa Barat. Ia bergelut ke industri kudapan setelah dirumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja saat itu.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio menekankan pentingnya infrastruktur kreatif sebagai investasi masa depan bangsa.
Sebanyak 156 pelaku usaha hadir. Mereka memanfaatkan momen Roeang Kita UMKM Fest 2024 untuk mempromosikan dan memamerkan produk mereka kepada khalayak
Jumlah keluarga korban Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang mengajukan class action terus bertambah.
SIDANG gugatan perwakilan kelompok (Class Action) gagal ginjal akut anak memasuki babak baru pada Kamis (9/3) besok. Sebab, hakim akan memutuskan kelayakan perkara.
SETELAH empat kali sidang pemeriksaan dokumen, akhirnya PN Jakarta Pusat pada Selasa (21/3), memutuskan untuk menerima gugatan puluhan korban gagal ginjal akut anak sebagai class action.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 49/2023 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2024 yang mulai berlaku pada 3 Mei 2023 terdapat sejumlah ketentuan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved