Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat di tengah pasar masih mencermati rilis inflasi Amerika Serikat (AS) pada Rabu (13/09) waktu setempat.
IHSG dibuka menguat 4,91 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.938,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,84 poin atau 0,09 persen ke posisi 952,61.
"Hari ini IHSG masih berpeluang untuk tes support 6.890, menunggu data inflasi AS nanti malam. Jika kuat tetap berada di atas support tersebut, maka ada potensi rebound ke level 6.950- 7.000 kembali," ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Harga Emas Antam Rabu Pagi Turun Rp3.000 per Gram
Pada Rabu (13/09) hari ini, AS akan melaporkan inflasi Agustus 2023 dan Inggris akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Juli 2023.
Kemarin, dari AS indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,05 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 0,57 persen.
Baca juga: Investasi Startup Menurun, Investor Mencari Pertumbuhan yang Sehat
Indeks Nasdaq terkoreksi sebesar 1,04 persen, saham Oracle turun 13,5 persen, setelah penjualan kuartal lalu tidak mencapai perkiraan dan proyeksi pendapatan perseroan juga mengecewakan.
Sementara itu, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak beragam dengan sebagian besar mengalami pelemahan, meskipun bursa AS mengalami kenaikan pada malam sebelumnya. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor tertinggi kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp13.701 triliun pada 29 Juli 2025, melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved