Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
GERAK Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Rabu (26/7) berada di jalur hijau. Berdasarkan pemantauan, IHSG sepanjang perdagangan terus-terusan berada di zona hijau. IHSG ditutup di posisi 6.946 atau naik 29,10 poin, setara 0,42 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.917. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.955 dan level terendahnya di 6.917.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 15,56 miliar lembar saham senilai Rp8,99 triliun. Sebanyak 245 saham menguat, 279 saham melemah, dan 216 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Masih dalam Tren Positif
Samuel Research Team sebelumnya memproyeksikan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak menguat. Meski para investor bisa mencari keuntungan tapi tak ada salahnya tetap berhati-hati dan tidak berlebihan guna menjaga agar keuntungan yang sudah didapat tidak tergerus saat indeks berbalik arah.
"Pagi ini pasar regional dibuka menguat, Nikkei naik 0,06 persen dan Kospi naik 0,08 persen. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat seiring sentimen positif pasar global dan regional," sebut Samuel Research Team, dikutip dari riset hariannya.
Baca juga: Harga Minyak Turun, Investor Tunggu Isyarat The Fed
Sementara itu, bursa saham di Amerika Serikat (AS) terpantau merekah karena indikasi potensi kenaikan suku bunga memudar. Indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,08 persen. Nasdaq naik 0,61 persen, dan S&P 500 naik sebesar 0,28 persen. Saham yang menghijau adalah Microsoft Corp, DOw Inc, Intel Corp, PDD Holdings Inc, dan General Electric.
Kemudian saham yang melemah adalah Goldman Sachs, Walt Disney Co, Merck & Co, Biogen Inc, dan Lucid Group. Sebanyak 130 perusahaan S&P500 akan menyampaikan laporan keuangan pada minggu ini. Investor mengandalkan pendapatan membuat keputusan untuk membeli saham yang terkait dengan kecerdasan buatan. (Medcom/Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved