Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERTAMINA Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) resmi menjual atau menyalurkan secara komersial produk bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan BBM Ron 95 E5 (Bioethanol). Produk baru ini diberi nama Pertamax Green 95.
Pertamax Green Ron 95, berupa campuran komposisi BBM jenis Pertamax (Ron 92) dengan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis bioetanol 5% (E5) berbasis tetesan tebu (molases) dengan nilai oktan (Ron) 95.
Produk BBM ini kini resmi dijual di harga Rp13.500 per liter di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, yaitu SPBU SPBU MT haryono, SPBU Fatmawati Fatmawati 1 dan 2, SPBU Lenteng Agung dan SPBU Sultan Iskandar Muda. Selama ini uji coba penjualannya sudah dimulai di 10 titik di Jawa Timur.
Harga Pertamax Green 95 ini hanya selisih Rp500 dari Pertamax Turbo RON 98 yang dijual dengan harga Rp14.000, dan selisih Rp1.100 dari Pertamax Ron 92 yang seharga Rp12.400, dan selisih Rp50 dari Pertamax Dex yang seharga Rp13.550.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Riva Siahaan mengatakan Pertamax Green 95 merupakan wujud implementasi dari komitmen perusahaan dalam mendukung strategi nasional Indonesia dengan target bauran energi terbarukan sebesar 31% di tahun 2050 serta mendukung tercapainya Net Zero Emission Indonesia pada 2060.
Bauran energi terbarukan bersumber dari molases tebu, yang diolah menjadi etanol kemudian di blending sebagai bagian dari bahan bakar minyak yang kemudian disalurkan ke kendaraan. Kandungan etanolnya sebesar 5%, kandungan bauran etanol ini aman dan masih sesuai dengan spesifikasi internasional.
Baca juga : Pertamina dan Duta SDGs Indonesia Billy Sumbang Solar Panel Aliri Listrik di SMKN 2 Dumai
Saat ini Pertamina fokus untuk penyaluran di Surabaya dan Jakarta dengan volume 400 liter per hari. Sebab melihat rata-rata tingkat permintaannya domestik untuk Pertamax Green Ron 95 masih sekitar 700-1.000 liter per hari
Terkait volume supply, supplier menyediakan kapasitas produksi 30 ribu kilo liter ethanol per tahun. Sedangkan volume etanol yang akan terpakai untuk Pertamax Green Ron 95 di Surabaya dan Jakarta sekitar 12 ribu kilo liter per tahun.
"Dengan kapasitas ketersediaan masih lebih dari 50%, maka pasokan sangat mencukupi. Kami akan fokus untuk ekspansi penyaluran di seluruh Pulau Jawa hingga 12 bulan ke depan,"
Baca juga : Produksi Bioavtur-SAF, Kilang Pertamina Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor bila ada pengembangan ataupun pasar yang cukup baik, untuk melanjutkan kerja sama dan penambahan dari sisi ethanol.
Untuk memastikan pengembangan Pertamax Green 95 ini bisa berjalan dengan maksimal, Riva menuturkan bahwa dukungan Pemerintah sangat diperlukan dalam hal regulasi yang mendorong pemanfaatan bioetanol, misalkan penetapan cukai ethanol hingga pengaturan formula harga jual.
“Pertamina Patra Niaga berharap dukungan Pemerintah ini bisa menjadi sinergi untuk mendorong perluasan dan pengembangan Pertamax Green 95 di seluruh wilayah Indonesia,” kata Riva. (Try/Z-7)
Raja Antoni menyebut Prabowo telah memerintahkan untuk menanam 300 ribu hektare aren. Ia mengatakan program penanaman pohon aren ini menjadi salah satu program favorite Prabowo.
Di tengah gencarnya upaya pengembangan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (BBN), pemerintah diingatkan untuk segera membuat roadmap yang lebih jelas dan terstruktur.
Pemerintah harus melakukan intervensi atas pengadaan bahan baku bioethanol yang masih sedikit.
Teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada bidang energi sebagai upaya mencari sumber energi alternatif untuk masa depan. Berikut contoh penerapannya.
MENHUT Raja Juli Antoni menyiapkan kawasan hutan untuk bioethanol. Hal tersebut dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk mendukung swasembada pangan dan energi.
Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno menilai positif upaya PT Pertamina melalui subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) mengembangkan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
MENJELANG akhir masa arus balik lebaran 2025 ini Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax melonjak signifikan sebanyak 77%.
GUBERNUR Kalimantan Timur H Rudy Mas’ud melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Samarinda,
SPBU di Sungai Misang, Dusun Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, dikeluhkan pengendara. Pertamax yang diisi ke tangki kendaraan mereka bercampur dengan air.
Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar pangsa pasar (market share) perusahaan itu tidak mengalami penurunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved