Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PERISET dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, Indonesia bakal mempunyai daya tawar yang lebih tinggi di level internasional bila menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).
"Tergabungnya Indonesia ke dalam organisasi ini bisa menambah bargaining power Indonesia dalam beragam aktivitas ekonomi internasional, termasuk di dalamnya melakukan negosiasi untuk beragam kepentingan ekonomi domestik," ujarnya saat dihubungi, Jumat (21/7).
Dengan daya tawar yang lebih tinggi, kata Yusuf, Indonesia nantinya bisa memuluskan upaya ekspor produk yang selama ini ditentang negara-negara Eropa. Itu juga bisa diiringi dengan upaya sosialisasi ke level internasional mengenai produk unggulan Indonesia yang kerap dipersoalkan.
Baca juga: Indonesia Ditantang Masuk OECD, Manfaatnya Banyak
"Misalnya untuk produk minyak sawit, ini juga bisa dijadikan pemerintah untuk memasukkan agenda melakukan sosialisasi terhadap beragam produk ekspor Indonesia," terang Yusuf.
Selain itu, keanggotaan Indonesia dalam OECD juga diyakini akan memperbesar peluang untuk menarik investasi dari negara lain. Sama halnya seperti G-20, OECD merupakan organisasi yang amat diperhitungkan di level global.
Baca juga: Negara-negara Kaya Diingatkan Dampak Revolusi Kecerdasan Buatan pada Pasar Kerja
Kendati demikian, keanggotaan OECD disebut tak serta merta membuat Indonesia naik kelas. Sebab, banyak hal yang menentukan dan perlu untuk diperbaiki bila Indonesia ingin merengkuh status negara berpendapatan tinggi, atau maju.
OECD, kata Yusuf, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencapai ambisi Indonesia menjadi negara maju. Namun itu bergantung pada pengelolaan ekonomi yang dilakukan pemerintah, alih-alih hanya bersandar pada keanggotaan OECD.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah menyatakan tengah bersiap menjadi anggota OECD. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia dinilai layak menjadi anggota OECD karena berhasil kembali naik status pascapandemi dan berhasil mengetuai Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di tengah multi krisis.
"Pascacovid Indonesia mampu kembali naik kelas, dan Indonesia dinilai sukses mengorganisir KTT G-20, sehingga dengan demikian, sebagai pemimpin G-20, kita berhasil membuat terobosan, sekaligus membumikan G-20 dengan berbagai program, termasuk JETP (Just Energy Transition Partnership)," ujarnya dalam Indonesia Data and Economic Conference Katadata, Kamis (20/7).
"Mudah-mudahan dalam proses beberapa tahun ke depan kita jadi negara ke tiga di Asia yang masuk OECD. Dengan berbagai persyaratan, kita belajar dari negara yang lolos middle income trap untuk bisa melampaui tantangan kita," lanjutnya. (Mir/Z-7)
Film G20 yang dibintangi oleh Viola Davis akan tayang di Prime Video pada 10 April.
DEKLARASI bersama para pemimpin Kelompok 20 (G20) pada pertemuan puncak tahunan mereka dinilai tidak memenuhi harapan dan mengecewakan.
DALAM KTT G20 ke-19 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, para pemimpin dari 20 negara ekonomi teratas dunia menyerukan empat tema besar.
Biden secara khusus menyoroti perlunya para pemimpin dunia untuk mengumpulkan modal swasta guna menghadapi tantangan.
Penting juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dengan menegakkan sikap tanpa toleransi terhadap korupsi.
PARA pemimpin G20 menyerukan gencatan senjata secara komprehensif di Jalur Gaza, Palestina, dan Libanon dalam pernyataan bersama pada pertemuan puncak di Brasil, Senin (18/11).
Dokumen IM diserahkan langsung kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann pada Selasa, 3 Juni 2025 di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025 di Paris, Prancis.
Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$360 miliar pada 2030.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7% pada 2025, dan naik tipis menjadi 4,8% pada 2026.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bakal menyampaikan perkembangan aksesi Indonesia bergabung OECD kepada Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Indonesia menargetkan penyerahan initial memorandum tersebut ke OECD pada triwulan I 2025.
Istana mengatakan bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh BRICS tidak akan memberi dampak terhadap hubungan dengan Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved