Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di berbagai sektor telah menimbulkan kekhawatiran bahwa teknologi itu dapat menggantikan seluruh sektor tenaga kerja melalui otomatisasi.
Dalam laporannya baru-baru ini, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengingatkan negara-negara terkaya di dunia segera bersiap menghadapi dampak revolusi kecerdasan buatan ini.
Dalam Prospek Ketenagakerjaan 2023, OECD mengatakan, sejauh ini hanya ada sedikit bukti dampak negatif yang signifikan terhadap ketenagakerjaan dari AI.
"Sementara adopsi AI masih relatif rendah, kemajuan pesat, penurunan biaya, dan meningkatnya ketersediaan pekerja dengan keterampilan AI, menunjukkan bahwa ekonomi negara-negara OECD mungkin berada di ambang revolusi AI," kata laporan itu, seperti dikutip AFP, Rabu (12/7).
“Walaupun ada banyak manfaat potensial dari AI, ada juga risiko signifikan yang perlu segera ditangani,” kata laporan itu lagi.
Organisasi internasional dan berpengaruh ini memiliki 38 negara anggota mulai dari Australia hingga Inggris, Kanada, Jerman, Jepang, Meksiko, dan Amerika Serikat.
OECD mengatakan penting untuk mengumpulkan data yang lebih baik tentang serapan dan penggunaan AI di tempat kerja, termasuk pekerjaan mana yang akan berubah, dibuat atau dihilangkan, dan bagaimana kebutuhan keterampilan manusia bergeser.
“Penggunaan AI umumnya terkonsentrasi di perusahaan besar yang masih bereksperimen dengan teknologi baru, dan banyak yang tampaknya enggan mengganti staf,” tulis Stefano Scarpetta, direktur OECD untuk urusan ketenagakerjaan dan sosial, dalam sebuah tanjuk rencana,
“Namun, juga jelas bahwa potensi substitusi tetap signifikan, menimbulkan kekhawatiran akan penurunan upah dan kehilangan pekerjaan.”
OECD mengatakan AI memiliki potensi untuk meningkatkan keselamatan di tempat kerja dengan mengurangi tugas yang membosankan atau berbahaya dan menghasilkan upah yang lebih tinggi bagi pekerja yang keterampilannya melengkapi teknologi.
Tapi itu juga bisa meninggalkan pekerja dengan lingkungan kerja yang bergerak lebih tinggi dan mengurangi upah bagi mereka. "Mereka akan terjepit dalam pembagian tugas yang berkurang karena otomatisasi,” sebut laporan itu. (M-3)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved