Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Infrastruktur Sistem Pembayaran Jadi Kunci Kedaulatan Ekonomi Digital Nasional

Despian Nurhidayat
28/7/2025 20:50
Infrastruktur Sistem Pembayaran Jadi Kunci Kedaulatan Ekonomi Digital Nasional
Ilustrasi(Antara)

Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global. Fondasi utama yang menopang ketahanan ini berasal dari infrastruktur sistem pembayaran nasional yang andal.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, menggarisbawahi urgensi penguatan infrastruktur tersebut. Keandalan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi menjadi kebutuhan mutlak seiring meningkatnya kemudahan transaksi, baik di dalam negeri maupun lintas negara. Data Bank Indonesia menunjukan, pembayaran digital pada 2024 mencatatkan total 34,5 miliar transaksi, atau meningkat sebesar 36,1% year-on-year (yoy).

“Tentu saja keandalan infrastruktur sistem pembayaran yang terintegrasi akan semakin diperlukan. Lebih dari itu, tantangan keamanan digital juga semakin diperlukan seiring konsumen atau masyarakat yang semakin adaptif dengan digital,” ujar Eko dilansir dari keterangan resmi, Senin (28/7).

Ia menilai sistem pembayaran Indonesia sejauh ini memang telah menunjukkan daya tahan yang baik di tengah gejolak geopolitik, di mana transaksi digital tetap tumbuh positif. Hal ini menggambarkan kemampuan adaptasi yang tidak lepas dari peran para penyelenggara infrastruktur di dalamnya.

Salah satu yang memiliki peran penting dalam ekosistem infrastruktur sistem pembayaran digital ini adalah lembaga switching. Menurut Eko, lembaga switching memudahkan transaksi digital yang terjadi antar bank maupun non-bank. "Misal memudahkan transfer uang untuk membayar biaya pendidikan, transaksi saat liburan, transaksi melalui EDC, top up uang elektronik, dan seterusnya," katanya.

Tak heran, peran lembaga switching kini makin disorot. Keberadaannya menjadi semakin krusial di tengah meningkatnya kebutuhan akan layanan transaksi yang cepat, aman, dan andal. Hal ini diamini oleh Direktur Utama PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), Ario Tejo Bayu Aji, yang menyebut bahwa fungsi utama lembaga switching seperti membangun dan mengelola jalan tol digital. Kontribusinya tidak dapat dipungkiri menjadi urat nadi perekonomian digital nasional saat ini.

“Peran kami di Jalin adalah menerjemahkan kebutuhan akan integrasi dan keamanan itu menjadi sebuah layanan yang andal. Sebagai lembaga switching milik negara melalui kepemilikan BUMN, kami memiliki mandat untuk menciptakan ekosistem pembayaran yang efisien dan terhubung bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Ia memaparkan, peran ini diwujudkan dengan menghubungkan berbagai bank, fintech, dan biller dalam satu jaringan yang mampu beroperasi bersama. Meski terjadi transaksi antarbank yang berbeda, pembayaran tagihan, hingga top-up uang digital dapat dilakukan secara real-time.

Menurutnya, dari semua kemudahan melakukan transaksi keuangan secara digital, terdapat lembaga switching bekerja tanpa henti. Dia menjelaskan, ketika seorang nasabah bank A melakukan transfer ke bank B, instruksi transaksi itu diterima lembaga switching, divalidasi, dan diteruskan ke bank tujuan dalam hitungan sepersekian detik.

"Kami ibarat sebuah ‘jembatan’ yang memastikan pesan finansial tersebut sampai dengan selamat dan akurat, 24 jam sehari. Tanpa peran ‘jembatan’ ini, ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi seperti saat ini tidak mungkin terwujud,” kata Ario menjelaskan.

Untuk menjawab tantangan keamanan dan privasi data, Jalin menerapkan standar internasional ISO 27001 dan ISO 27701 guna memastikan seluruh transaksi melalui jaringan switching Link tetap aman dan terlindungi. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya