Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/7), berpeluang bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen dari dalam negeri maupun mancanegara.
IHSG dibuka menguat 31,01 poin atau 0,46% ke posisi 6.747,47. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,92 poin atau 0,63% ke posisi 953,65.
"IHSG diprediksi mengalami penguatan terbatas pekan ini, merespons sentimen dalam negeri dan global," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: IHSG Bergerak Terbatas akibat Sentimen terhadap Data Ketenagakerjaan AS
Dari mancanegara, The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan akhir Juli 2023, setelah berhenti pada Juni lalu, karena pertumbuhan pekerjaan tetap di atas kecepatan dalam dekade sebelum pandemi covid -19, yang mana data laporan ketenagakerjaan NFPAS mencatat kenaikan pekerjaan 209.000 pada periode Juni lalu.
Selain itu, pada pekan ini, pelaku pasar menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS periode Juni 2023 yang diperkirakan turun ke level 3,1%. Dari dalam negeri, pada pekan lalu Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi nasional pada Juni 2023 sebesar 0,14% month to month (mtm) dan 3,52% year on year (yoy).
Baca juga: IHSG Sore Ini Ditutup di Zona Merah
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 203,20 poin atau 0,63% ke 32.185,19, Indeks Hang Seng menguat 316,48 poin atau 1,72% ke 18.862,18, Indeks Shanghai menguat 17,11 poin atau 0,54% ke 3.213,72, dan indeks Straits Times menguat 13,06 poin atau 0,42% ke 3.152,53. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Pengguna dapat mengembangkan strategi investasi yang lebih dinamis seperti memasang order beli dan jual sebelum bursa saham Amerika dibuka.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved