Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INVESTASI dan trading di pasar saham menjadi salah satu instrumen yang kini banyak dipertimbangkan calon investor. Hal itu karena siapa saja bisa mengakes investasi tersebut tanpa harus menjadi seorang ahli keuangan.
Investor dan trader saham, Nicho Candra mengatakan, menghadapi pasar bukan hanya diperlukan secara behavior dan psikologi, tapi juga harus diimbangi oleh strategi dan metode secara fundamental, teknikal, dan manajemen keuangan.
“Dari pengalaman yang saya hadapi, jika saham naik justru harus di-hold. Jika pasar saham sedang turun, harus menyiapkan cash untuk membeli saham tersebut,” ungkap Nicho yang juga rajin membagikan tips di media sosial.
Baca juga : Lima Tips Praktis Belajar Forex secara Cepat dan Hasilkan Profit
Ketika belajar investasi saham harus diperjelas berapa uang yang akan dimasukkan ke dalam saham dengan syarat uang ‘dingin’, tetapi harus siap dengan risiko dengan penurunan dan volatilitas pasar saham. Selain itu, masalah yang dihadapi oleh investor saham baru adalah ketidaktahuan mengalokasikan uang untuk pembagian setiap saham yang akan dibeli.
“Sehingga jika ada saham yang memiliki fundamental kuat dan memiliki kapitalisasi besar harus dialokasikan lebih besar untuk jangka panjang. Contohnya, seperti empat saham bank besar yang bisa dialokasikan dana lebih besar,” paparnya.
Selain itu, investasi jangka panjang dan trading semestinya dibagi, tidak selalu investasi memiliki kapasitas yang lebih banyak. Sebaiknya jika pasar turun, dialokasikan lebih besar di investasi. Namun jika pasar naik, maka lebih banyak dialokasikan di-trading karena paling menguntungkan untuk jangka pendek karena valuasi saham lebih mahal.
Baca juga : OctaFX Berubah Nama Jadi Octa dan Luncurkan Kampanye Global
Di sisi lain, Nicho menambahkan cara memilih saham dan menyusun portofolio harus disesuaikan dengan tujuan. Jika untuk pemula investasi saham sebaiknya melihat fundamental yang disukai oleh investor besar, salah satunya saham perbankan dengan kisaran 30% dari portofolio. Kemudian untuk saham seperti ASII, INDF, TLKM, bisa dialokasikan juga 30%, selebihnya 40% dialokasikan ke saham yang lain.
Untuk kondisi sekarang, lanjut dia, lebih baik 60% dialokasikan ke saham blue chip untuk jangka panjang, selebihnya 40% dialokasikan untuk saham yang lebih kecil, namun memiliki fundamental yang bagus untuk jangka panjang.
Untuk memulai berinvestasi saham untuk para pemula, lanjut Nicho, idealnya satu portofolio terdiri atas lima saham dengan jumlah uang satu saham Rp4 juta, sehingga untuk modal yang ideal untuk diversifikasi sekitar Rp20 juta. Namun, jika modalnya kurang dari Rp5 juta, sebaiknya pilih saham perbankan.
Baca juga : Inilah Alasan Investor di Tanah Air Lebih Memilih Forex
Selain itu, jika modal di bawah Rp1 juta disarankan untuk memilih reksa dana saham dengan berbagai macam saham.
“Jadi, jika ingin berinvestasi jangka panjang bukan hanya di saham, karena lebih penting adanya diversifikasi,” tuturnya.
Nicho menegaskan perlu diperhatikan adanya rencana. Misalnya, memiliki batas pembelian saham. “Saat memilih investasi saham, goal-nya bukan racing seberapa cepat pertumbuhan, tetapi konsistensi dan sustainability,” jelasnya.
Baca juga : Investasi Trading Forex Bukan untuk Semua Orang, Inilah Alasannya
Kunci lainnya yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi adalah sabar dan belajar. Dengan berbagai informasi yang mudah didapatkan justru harus selektif. Untuk memilih sekuritas, pastikan online trading-nya bagus untuk investor ritel. Selain itu, dari komisi transaksi harus diperhatikan.
Untuk pemula, tidak perlu menggunakan fasilitas margin trading. Selanjutnya bukan hanya teknologi, tetapi pastikan bisa transaksi melalui dilernya.
Lebih lanjut Nicho mengatakan, untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi saham adalah kembali dengan aset alokasi uang dingin dan siap dengan risiko, mengetahui cara diversifikasi atau rumus 10%, atau 1 saham maksimal 10%, serta mengetahui cara membatasi risiko.
“Sabar dan konsisten untuk jangka panjang. Capital market dan edukasi sangat penting untuk mengubah pola pikir dalam berinvestasi,” tutupnya. (Z-5)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Para trader dapat memanfaatkan diversifikasi akun untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan peluang profit secara konsisten.
Untuk mengikuti Moon Rush Pintu Trading Competition Mei 2025, peserta wajib melakukan registrasi selama periode pendaftaran pada 21 April sampai 15 Mei.
Harami Candlestick di dunia trading kripto terjadi ketika candlestick kedua berukuran lebih kecil dan sepenuhnya tertelan oleh candlestick sebelumnya.
Musiman, tren yang berkelanjutan dan berulang selama beberapa periode dalam setahun, cenderung memengaruhi nilai aset dan kondisi pasar secara keseluruhan.
Ada tiga jenis tren yang menunjukkan arah pergerakan harga aset kripto secara keseluruhan yaitu: uptrend, downtrend, dan sideways.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved