Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENGHIMPUNAN dana di pasar modal pada Juni 2023 tercatat menembus Rp154,13 triliun. Penghimpunan itu beriringan dengan masuknya 43 emiten baru di pasar modal Indonesia.
"Di pipeline, masih terdapat 90 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp69,91 triliun dengan rencana IPO (Intial Public Offering) oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Selasa (4/7).
Adapun hingga 27 Juni 2023 penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 419 Penerbit, 156.155 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp896,80 miliar.
Baca juga : Mayoritas Indikator Kinerja Pasar Saham Bertumbuh di 2023
Lebih lanjut Inarno menyampaikan, di tengah pasar keuangan global yang bergerak mixed, pasar saham di Juni 2023 menguat sebesar 0,43% (month to date/mtd) ke level 6.661,88 meski non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp4,38 triliun (mtd).
Penguatan IHSG terbesar dicatatkan oleh saham di sektor transportasi dan logistik dan keuangan. Dalam tahun berjalan (year to date/ytd) IHSG tercatat melemah sebesar 2,76% dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp16,21 triliun.
Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,96% (mtd) dan 6,48% (ytd) ke level 367,12. "Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp22,85 miliar (mtd), namun secara year to date masih tercatat outflow Rp637,86 miliar (ytd)," jelas Inarno.
Baca juga : Pasar Modal Indonesia Pecah Rekor! Catat Jumlah Saham Tertinggi
Sedangkan pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih melanjutkan tren positif dan membukukan dana masuk investor asing. Per 27 Juni 2023, non-resident mencatatkan inflow yang cukup signifikan sebesar Rp17,53 triliun (mtd), sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,32 bps (mtd) di seluruh tenor.
Secara year to date, imbuh Inarno, yield SBN turun rata-rata sebesar 7,55 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp84,70 triliun (ytd).
Sementara d industri reksa dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 26 Juni 2023 tercatat sebesar Rp511,05 triliun atau naik 1,26% (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp3,40 triliun (mtd).
Baca juga : OJK Terbitkan Aturan untuk Menjaga Kinerja dan Stabilitas Pasar Modal
"Secara year to date, NAB meningkat 1,23% dan tercatat net subscription sebesar Rp0,75 triliun," pungkas Inarno. (Z-4)
Baca juga : OJK Ungkap Kondisi Laporan Pemeriksaan Saham CUAN
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan dengan 2024 yang melampaui target perseroan sebesar Rp360 miliar.
Implementasi Good Corporate Governmen turut berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
PT OCBC Sekuritas Indonesia, anak perusahaan dari OCBC Bank meraih penerima penghargaan The Most Trusted Broker Winner 2024.
Langkah tersebut menindaklanjuti kasus pemecatan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga menerima gratifikasi untuk memuluskan emiten agar bisa melantai di bursa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved