Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Upaya Mewujudkan Banyak Perusahaan Hijau dan Berkelanjutan

Media Indonesia
12/5/2023 11:43
Upaya Mewujudkan Banyak Perusahaan Hijau dan Berkelanjutan
Ajang Indonesia Green & Sustainable Companies Award (IGSCA) 2023.(Dokumentasi pribadi.)

ISU green company (perusahaan hijau) kian santer didengungkan di tengah kesibukan operasional industri yang menghadapi perubahan iklim (climate change). Perusahaan-perusahaan dituntut peduli terhadap keseimbangan lingkungan dan tidak melulu profit oriented. Agar menjadi green company, perusahaan-perusahaan harus memiliki kesadaran menjalankan perusahaan sesuai pilar-pilar Sustainable Development Goals (SDGs) dan Environmental, Social and Governance (ESG) dalam operasionalnya.

Dorongan green company tidak hanya mencuat di lingkup bisnis global, seperti tekanan pengurangan emisi, isu ekonomi sirkular, pemanfaatan energi terbarukan, clean technologies, waste management improvement. Ini juga melingkupi bisnis dalam negeri, baik mitra bisnis, investor, maupun stakeholders mendesak perusahaan-perusahaan menjalankan prinsip strategi bisnis berkelanjutan. Hal itu tercermin dari aturan perusahaan-perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, perbankan, atau perusahaan jasa keuangan dengan kewajiban menerbitkan laporan tahunan yang umumnya berisi seputar pencapaian kinerja bisnis dan laporan berkelanjutan (sustainable report) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51 Tahun 2017.

Karena itu, Swa rutin mendorong dan mengadakan pemilihan perusahaan-perusahaan green company dalam ajang penjurian Indonesia Green & Sustainable Companies Award (IGSCA) 2023. Tahun ini IGSCA mengangkat tema Indonesia Green & Sustainable Companies dengan pertimbangan memacu perusahaan-perusahaan dalam mengembangkan jalur growth dan green secara bersama-sama. "Kami meyakini green company merupakan keharusan. Ini sebagai bagian dari apresiasi terhadap ikhtiar perusahaan untuk menjadi green company. Bersama sejumlah pegiat lingkungan, diadakan ajang penjurian untuk melihat implementasi prinsip-prinsip green business diterapkan. Beberapa hal yang disoroti yaitu penerapan aspek ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, kesejahteraan dan kenyamanan karyawan, pengelolaan lingkungan, serta ESG," jelas Kemal E Gani, Group Chief Editor Swa Media di Jakarta, Kamis (11/5).

Baca juga: BRI Optimistis UMKM Bisa Tumbuh Pesat Pascapandemi

Di kalangan dunia bisnis Indonesia belakangan juga getol mengaitkan isu ekonomi sirkular, green building, green financing (pembiayaan berwawasan lingkungan) dan lainnya dengan kiprah perusahaan. Salah satu perusahaan yang aktif ialah BRI. BUMN perbankan ini berkomitmen terus meningkatkan pembiayaan ke sektor bisnis berkelanjutan (sustainable business activities). Hingga Desember 2022, portofolio kredit hijau BRI dilaporkan mencapai Rp78,8 triliun atau setara dengan 7,7% dari total portofolio kreditnya. Khusus untuk sektor energi baru terbarukan, kredit yang disalurkan mencapai Rp7,1 triliun, meningkat 26,% (YoY).

Perhelatan IGSC) 2023 menjadi bentuk apresiasi sekaligus cermin pengingat bahwa di tengah pertumbuhan (growth) yang dikejar, perusahaan-perusahaan juga harus terus konsisten berada di jalur penerapan prinsip-prinsip green. Terdapat 21 perusahaan yang mendaftar dan mengikuti asesmen. Mereka merupakan deretan BUMN dan perusahaan swasta, baik nasional maupun multinasional skala besar. Dari 21 perusahaan yang mendaftar pada proses asesmen, ada 20 peserta lolos sebagai finalis. Yang mengikuti proses akhir hingga ikut penjurian sebanyak 18 perusahaan.

Baca juga: PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip di KTT ASEAN 2023

Di kategori manufaktur perusahaan yang berhak menyandang predikat Very Good ialah Coca Cola Europacific Partners Indonesia, PT Nestle Indonesia, PT Polytama Propindo, dan PT P&G Operations Indonesia. Adapun pendatang baru PT Ajinomoto Indonesia mendapat prestasi yang baik dengan predikat Good. Sedangkan untuk kategori perusahaan berbasis sumber daya alam yang mendapat predikat Very Good ialah Danone Indonesia. Sementara PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk berhak mendapat predikat Good dari praktik green dan sisi keberlanjutannya.

Untuk kategori perusahaan perdagangan dan jasa, dua perusahan yang paling menonjol ialah PT United Tractors Tbk dan PT Bank DBS Indonesia. Sedangkan untuk predikat Good disandang oleh PT Kalimantan Prima Persada dan PT Lion Super Indo. Salah satu juri IGSCA 2023 Alexander Sonny Keraf selaku pakar lingkungan dan mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup menganalisis hampir semua peserta penjurian tahun ini merupakan deretan perusahaan yang sudah punya komitmen dan tekad kuat untuk beralih atau shifting model bisnisnya ke arah sirkular (take-make-waste to cash) dari yang semula model ekonomi linier (take-make-waste). (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya