Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KESEIMBANGAN dan stabilitas harga beras sebagai komoditas strategis perlu terus diingatkan dan dipantau bersama. Hal ini merupakan tugas utama pemerintah melalui Badan Urusan Logisik (Bulog) untuk terus menjaga gejolak harga makanan pokok mayoritas masyarakat.
“Keseimbangan harga beli yang tetap menguntungkan petani tapi harga jual yang tidak memberatkan konsumen harus terus dijaga. Stabilitas jadi faktor penting. Maka manajemen informasi soal stok beras nasional dan detail supply-demand per wilayah perlu selalu dipantau dengan cermat,” ujar Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Andre Vincent Wenas, dalam keterangan resmi yang diterima Rabu (22/3).
Memasuki Maret ini, panen raya mulai. Pasokan bakal melimpah, harga beras mestinya terkoreksi dan cenderung turun, meskipun tak terlalu drastis.
Baca juga: Pengamat: Butuh Waktu Tunggu Harga Beras Turun
Berdasarkan proyeksi BPS pada 1 Maret kemarin, produksi padi nasional antara Januari – April 2023, (cukup melimpah, yakni 23,94 juta ton gabah, yang setara dengan 13,79 juta ton beras. Artinya ada kenaikan tipis 0,56% dari periode yang sama tahun lalu (2022).
Ditambah panen Mei dan Juni ada kemungkinan produksi bertambah 16,5 – 17 juta ton beras.
Baca juga: Petani Mulai Panen, Harga Beras Berangsur Turun
“Limpahan produksi itu tentu berpotensi menekan harga. Maka saatnya pemerintah menjaga stabilitas harga di tingkat petani,’’ kata Andre.
PSI mencatat bahwa, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas bawah II saat ini stagnan di Rp 11.650 per kilogram, dan beras kualitas bawah I Rp 12.000 per kilogram. Kemudian beras kualitas medium I Rp 13.200 per kilogram, beras kualitas medium II Rp 13.050 per kilogram, beras kualitas super I Rp 14.600, dan beras kualitas super II Rp 14.100.
Biaya pupuk dan logistik (transportasi) signifikan mempengaruhi harga jual gabah. Juga redistribusi stok beras dari daerah panen ke daerah yang membutuhkan.
“Ini masalah klasik sih, menjaga keseimbangan supply-demand per wilayah, bisa jadi runyam lantaran ada calo, makelar atau spekulan yang bermain mengganggu keseimbangan supply-demand ini,” kata Andre.
Menurut dia, pada akhir 2022 harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sudah mencapai Rp5.600 /kg, seribu rupiah di atas harga di awal tahun. Pada Januari dan Februari 2023 terus mengalami kenaikan sampai Rp 5.800 /kg, dan baru saat memasuki Maret 2023 mengalami koreksi sedikit.
Naiknya harga gabah petani ini, bukan saja karena tarikan permintaan yang kuat, harga pokok produksi padi di tingkat petani juga meningkat karena harga diterpa inflasi 5,5%, dan inflasi di sektor pangan yang di atas 10%. Pendorong inflasi sektor pertanian itu adalah naiknya ongkos transportasi dan harga bahan-bahan industri pendukungnya seperti pupuk serta pestisida.
“Maka, perlu dijaga keseimbangannya dimana harga beras di tingkat konsumen yang masih bisa terkoreksi turun. Pemerintah perlu menjaga agar tingkat harga yang terbentuk tidak merugikan petani. Komoditi beras senantiasa bergejolak, maka Bulog harus siap mengantisipasinya,” tutup dia. (RO/Z-10)
KENAIKAN harga beras memicu lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di 14 provinsi pada minggu kedua Juni 2025. Padang Panjang turut mengalami fluktuasi harga.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, kelapa, bawang merah, tarif angkutan antar kota dan beras.
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami.
MEMASUKI pekan kedua Ramadan 1446 H, harga beras stabil tinggi di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah.
TIDAK butuh waktu lama, draf revisi Undang-Undang Pilkada segera diparipurnakan
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved