Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KESEIMBANGAN dan stabilitas harga beras sebagai komoditas strategis perlu terus diingatkan dan dipantau bersama. Hal ini merupakan tugas utama pemerintah melalui Badan Urusan Logisik (Bulog) untuk terus menjaga gejolak harga makanan pokok mayoritas masyarakat.
“Keseimbangan harga beli yang tetap menguntungkan petani tapi harga jual yang tidak memberatkan konsumen harus terus dijaga. Stabilitas jadi faktor penting. Maka manajemen informasi soal stok beras nasional dan detail supply-demand per wilayah perlu selalu dipantau dengan cermat,” ujar Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Andre Vincent Wenas, dalam keterangan resmi yang diterima Rabu (22/3).
Memasuki Maret ini, panen raya mulai. Pasokan bakal melimpah, harga beras mestinya terkoreksi dan cenderung turun, meskipun tak terlalu drastis.
Baca juga: Pengamat: Butuh Waktu Tunggu Harga Beras Turun
Berdasarkan proyeksi BPS pada 1 Maret kemarin, produksi padi nasional antara Januari – April 2023, (cukup melimpah, yakni 23,94 juta ton gabah, yang setara dengan 13,79 juta ton beras. Artinya ada kenaikan tipis 0,56% dari periode yang sama tahun lalu (2022).
Ditambah panen Mei dan Juni ada kemungkinan produksi bertambah 16,5 – 17 juta ton beras.
Baca juga: Petani Mulai Panen, Harga Beras Berangsur Turun
“Limpahan produksi itu tentu berpotensi menekan harga. Maka saatnya pemerintah menjaga stabilitas harga di tingkat petani,’’ kata Andre.
PSI mencatat bahwa, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas bawah II saat ini stagnan di Rp 11.650 per kilogram, dan beras kualitas bawah I Rp 12.000 per kilogram. Kemudian beras kualitas medium I Rp 13.200 per kilogram, beras kualitas medium II Rp 13.050 per kilogram, beras kualitas super I Rp 14.600, dan beras kualitas super II Rp 14.100.
Biaya pupuk dan logistik (transportasi) signifikan mempengaruhi harga jual gabah. Juga redistribusi stok beras dari daerah panen ke daerah yang membutuhkan.
“Ini masalah klasik sih, menjaga keseimbangan supply-demand per wilayah, bisa jadi runyam lantaran ada calo, makelar atau spekulan yang bermain mengganggu keseimbangan supply-demand ini,” kata Andre.
Menurut dia, pada akhir 2022 harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sudah mencapai Rp5.600 /kg, seribu rupiah di atas harga di awal tahun. Pada Januari dan Februari 2023 terus mengalami kenaikan sampai Rp 5.800 /kg, dan baru saat memasuki Maret 2023 mengalami koreksi sedikit.
Naiknya harga gabah petani ini, bukan saja karena tarikan permintaan yang kuat, harga pokok produksi padi di tingkat petani juga meningkat karena harga diterpa inflasi 5,5%, dan inflasi di sektor pangan yang di atas 10%. Pendorong inflasi sektor pertanian itu adalah naiknya ongkos transportasi dan harga bahan-bahan industri pendukungnya seperti pupuk serta pestisida.
“Maka, perlu dijaga keseimbangannya dimana harga beras di tingkat konsumen yang masih bisa terkoreksi turun. Pemerintah perlu menjaga agar tingkat harga yang terbentuk tidak merugikan petani. Komoditi beras senantiasa bergejolak, maka Bulog harus siap mengantisipasinya,” tutup dia. (RO/Z-10)
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa sejauh ini Bulog telah melakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui berbagai skema.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan trend penurunan meski relatif masih tinggi.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved