Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
HARGA beras yang masih relatif tinggi di pasar dinilai wajar dan normal. Sebab, musim panen raya baru berlangsung dan dibutuhkan waktu agar harga komoditas tersebut melandai secara alami.
Demikian dikatakan Guru besar Institut Pertanian Bogor sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Indonesia Dwi Andreas Santosa kepada Media Indonesia, Rabu (15/3).
"Panen itu belum berarti gabah itu tertransmisi ke beras. Itu masih perlu waktu, perkiraan saya harga itu akan turun 2-3 minggu lagi," ujarnya.
Baca juga : Kepala Bapanas: Harga Eceran Tertinggi Beras segera Diumumkan
Saat ini, lanjut Andreas, penggilingan-penggilingan padi yang ada tengah dalam proses menyerap gabah hasil panen. Penggilingan gabah itu membutuhkan waktu, pun demikian untuk sampai beredar ke pasar dalam bentuk beras.
Karenanya, di awal masa panen raya tak serta merta harga beras di pasar langsung mengalami penurunan. Itu sedianya bukan baru terjadi saat ini, melainkan setiap waktu. Harga beras akan mulai turun ketika masa panen raya telah berlangsung setidaknya 2 minggu. "Bulan Februari kemarin harga gabah trennya sudah turun. Tapi di tingkat konsumen masih naik terus. Jadi itu hal yang wajar menurut saya," kata Andreas.
Baca juga : Bulog Sulsel dan Sulbar Mengaku Kalah Harga dari Tengkulak
Dia juga menegaskan tingginya harga beras saat ini tidak berarti menggambarkan kelangkaan ataupun ketersediaan yang terbatas. Untuk melihat stok beras, kata Andreas, yang perlu dilihat adalah kondisi Gabah Kering Panen (GKP).
GKP saat ini harganya masih relatif tinggi dan itu menandakan stok GKP kecil. Itu karena GKP banyak diserap oleh pabrik-pabrik penggilingan untuk mengubah gabah menjadi beras.
"Jadi mungkin awal April atau paling tidak akhir bulan ini harga beras itu bisa turun. Transmisi harga itu memang perlu waktu dari gabah menjadi beras," pungkas Andreas. (Z-4)
Amran menerangkan bahwa operasi pasar ini akan berlangsung hingga Desember 2025 dengan total penyaluran 1,3 juta ton beras di seluruh Indonesia.
Stok yang banyak tidak otomatis membuat harga beras stabil. Untuk itu pemerintah tidak boleh hanya berbangga dengan jumlah cadangan pangan yang ada.
Pemerintah terus mendorong program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui Perum Bulog untuk mengatasi fluktuasi harga.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
Hrga beras SPHP di pasar maupun minimarket dijual Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per paket 5 kilogram.
Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius) yang digagas Badan Pangan Nasional diklaim telah meningkatkan status gizi dan literasi pangan anak-anak sekolah.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pemerintah saat ini tengah membenahi situasi perberasan nasional dengan mendorong produsen beras, terutama beras premium, agar dapat memperhatikan secara serius kualitas dan mutu beras.
Pemerintah memastikan bantuan pangan beras mulai disalurkan pada Juli ini.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved