Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PASAR keuangan dirundung kekhawatiran. Setelah bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB), Credit Suisse juga dinilai tengah mengalami masalah.
Saudi National Bank memutuskan untuk tidak menginjeksi dana ke bank tersebut, yang dimilikinya hampir 10%. Namun, akan dianulir melihat faktor peraturan yang kurang mendukung.
“Sehingga, bank sentral Swiss dan regulator akan membantu likuiditas Credit Suisse untuk memulihkan kepercayaan para nasabahnya," ungkap Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (16/3).
Baca juga: Runtuhnya Bank di AS Sebabkan Masalah di Eropa
Berbagai strategi juga dilakukan untuk mengatasi masalah bank Credit Suisse, salah satunya pemisahan unit hingga opsi kerja sama dengan pesaingnya yang bahkan dinilai lebih besar, yakni Grup UBS.
Terlepas dari hal tersebut, posisi kecukupan modal Credit Suisse masih aman untuk menopang arus kas. Hal ini memicu penurunan saham cukup dalam hingga 31%, demikian juga obligasi mereka yang jatuh ke level yang menandakan kesulitan keuangan yang dalam.
Baca juga: Bank Sentral Swiss Siap Selamatkan Credit Suisse
"Kami memandang gejolak pasar keuangan berdampak pada kinerja saham-saham sektor perbankan. Kepercayaan terhadap pasar keuangan global tengah dipertanyakan. Di tengah situasi dan kondisi saat ini, memang masalah likuiditas menjadi sangat penting dalam melihat kesehatan keuangan," kata Nico. (Z-10)
Firma investasi kesehatan SVB Securities mengumumkan tim manajemennya akan membeli perusahaan tersebut dari Silicon Valley Bank.
UPAYA penyelamatan pada Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat, terlambat dan mengakibatkan kepanikan pasar hingga memicu penarikan dana besar-besaran dari bank.
Ada beberapa hal mendasar yang berkaitan dengan risiko, tata kelola, dan prinsip kehati-hatian yang akan menjadi pembelajaran.
INDONESIA Fintech Society (Ifsoc) menekankan peristiwa penutupan Silicon Valley Bank (SVB) perlu dilihat sebagai sinyal dan peringatan dini agar sektor fintech Indonesia.
Dampak penutupan Sillicon Valley Bank (SVB) kepada Indonesia dinilai kecil,
Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,68 poin atau 0,73% ke posisi 907,5.
UBS dinilai berhasil dalam menyelamatkan Credit Suisse sehingga mencegah potensi krisis sistemik.
UBS menyelesaikan pengambilalihan mantan saingannya, Credit Suisse, pada Senin (12/6). Ini membuka tugas berat untuk mengintegrasikan dua bank paling penting di dunia itu.
UBS akan menyelesaikan pengambilalihan Credit Suisse pada Senin (12/6). Namun bagian tersulit yaitu mengubah perkawinan bank-bank terbesar Swiss itu menjadi sukses.
Bank terbesar Swiss, UBS, berharap mengantongi hampir US$35 miliar dari akuisisi saingannya, Credit Suisse. Ini menurut pengajuan peraturan kepada otoritas Amerika Serikat (AS).
Bangkrutnya bank-bank besar di Amerika, termasuk Credit Suisse di Eropa, serta krisis di Deutsche Bank menjadi sebuah pelajaran penting. Ini tanggapan Bank Mandiri.
Hal ini karena Credit Suisse merupakan bank yang cukup krusial secara sistemik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved