Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UBS menyelesaikan pengambilalihan mantan saingannya, Credit Suisse, pada Senin (12/6). Ini membuka tugas berat untuk mengintegrasikan dua bank paling penting di dunia itu.
UBS, bank terkemuka Swiss, dipaksa 'menikah' pada 19 Maret untuk mencegah saingan domestik terdekatnya itu bangkrut. Soalnya, kebangkrutan itu berpotensi menimbulkan konsekuensi bencana bagi sistem keuangan global.
"UBS telah menyelesaikan akuisisi Credit Suisse hari ini, melewati tonggak penting," kata bank mengumumkan. "Credit Suisse Group AG telah digabungkan ke dalam UBS Group AG dan entitas gabungan tersebut akan beroperasi sebagai grup perbankan terkonsolidasi."
Baca juga: Langkah UBS Ukir Credit Suisse setelah Tuntaskan Merger
Ketua UBS Colm Kelleher mengatakan dia senang telah menutup transaksi dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ini, "Mempertemukan dua bank global yang penting secara sistemik untuk pertama kali. Kami sekarang ialah satu perusahaan global Swiss dan, bersama-sama, kami lebih kuat," katanya.
Penggabungan yang kompleks secara teknis dan politik telah menciptakan megabank yang lebih besar dari apa pun yang pernah dilihat Swiss sebelumnya. Karena itu, ukurannya membuat beberapa politisi khawatir, seperti tidak dapat diselamatkan jika juga mendapat masalah.
"Kami menganggap merger sebagai tugas besar dengan risiko eksekusi yang besar," kata pakar senior strategi sektor ING, Suvi Platerink Kosonen.
Baca juga: Pengangguran Kanada Naik untuk Pertama Kali dalam Sembilan Bulan
Bagi Thomas Jordan, ketua bank sentral Swiss, tidak ada solusi lain selain merger. "Tentu saja, sangat disayangkan hanya ada satu (bank besar) yang tersisa. Namun, saya yakin jika pengambilalihan oleh UBS tidak berhasil akan terjadi krisis keuangan internasional," kata kepala Bank Nasional Swiss itu kepada SonntagsZeitung, surat kabar mingguan.
Kepala eksekutif UBS Sergio Ermotti mengatakan pada Senin, "Alih-alih bersaing, kami sekarang akan bersatu saat memulai bab berikutnya dari perjalanan bersama kami. Bersama-sama, kami akan memberikan klien kami penawaran global yang ditingkatkan, jangkauan geografis yang lebih luas, dan akses ke keahlian yang lebih besar."
Namun dia memperingatkan, Jumat, bahwa bulan-bulan mendatang kemungkinan besar akan bergelombang. Operasi tersebut akan membutuhkan gelombang keputusan sulit, terutama terkait pekerjaan.
Pada akhir 2022, kedua raksasa tersebut memiliki sekitar 120.000 karyawan di seluruh dunia, termasuk 37.000 di Swiss. Ermotti mengatakan kepada penyiar publik SRF bahwa sekitar 10% tenaga kerja Credit Suisse telah pergi dalam beberapa bulan terakhir.
"Ini membantu sebagian mengurangi biaya. Ini yang kami senangi," katanya. Di sisi lain, itu menunjukkan ada persaingan di sektor ini dan orang yang bersedia mempekerjakan karyawan tersebut.
Untuk sementara, kedua bank akan terus beroperasi secara terpisah di bawah payung UBS. Namun UBS telah membentuk dewan direksi baru untuk beberapa operasi Credit Suisse, dipimpin oleh wakil ketua UBS saat ini Lukas Gaehwiler.
Credit Suisse berisiko runtuh ketika harga sahamnya anjlok lebih dari 30% selama perdagangan pada 15 Maret, setelah tiga pemberi pinjaman regional AS gulung tikar. Serangkaian skandal telah merusak kepercayaan pada bank berusia 167 tahun itu.
Pemerintah Swiss, bank sentral, dan regulator keuangan FINMA turun tangan serta memperkuat UBS dalam pengambilalihan cepat senilai US$3,25 miliar yang diumumkan pada 19 Maret. Kesepakatan itu termasuk jaminan untuk UBS jika ada kejutan buruk dari Credit Suisse dan likuiditas untuk memfasilitasi pengambilalihan.
Dalam memo internal kepada staf, yang dilihat oleh AFP, para eksekutif UBS menyambut para pekerja Credit Suisse, menyerukan kesabaran dari semua karyawan sementara rincian konkret sedang dikerjakan. "Fase paling krusial baru saja dimulai," kata Kelleher dan Ermotti.
Menurut surat kabar Financial Times, UBS akan mengenakan batas pada staf Credit Suisse tentang jenis bisnis yang dapat mereka lakukan sambil menunggu integrasi untuk diselesaikan. Eksekutif UBS dengan hati-hati menyoroti pendekatan konservatif mereka terhadap risiko dan mengatakan bahwa integrasi tidak dapat dikompromikan.
Garis besar rencana UBS akan menjadi lebih jelas ketika menerbitkan hasil keuangan kuartal keduanya. Bank telah menunda tanggal publikasi lebih dari sebulan hingga 31 Agustus.
FINMA mengatakan penyelesaian merger menandai akhir dari fase ketidakpastian besar serta menciptakan kejelasan dan stabilitas. "FINMA menyambut baik fokus strategis UBS yang memperkirakan pengurangan cepat risiko dalam investasi perbankan," katanya dalam suatu pernyataan yang mengacu pada bagian paling bermasalah dari operasi Credit Suisse.
UBS mengharapkan rasio modal CET1, yang membandingkan modal bank dengan aset tertimbang menurut risiko, menjadi sekitar 14% pada kuartal kedua 2023. Senin menandai hari perdagangan terakhir untuk saham Credit Suisse di bursa saham Swiss. Pemegang saham akan menerima satu saham UBS untuk setiap 22,48 saham Credit Suisse. (AFP/Z-2)
UBS dinilai berhasil dalam menyelamatkan Credit Suisse sehingga mencegah potensi krisis sistemik.
UBS akan menyelesaikan pengambilalihan Credit Suisse pada Senin (12/6). Namun bagian tersulit yaitu mengubah perkawinan bank-bank terbesar Swiss itu menjadi sukses.
Bank terbesar Swiss, UBS, berharap mengantongi hampir US$35 miliar dari akuisisi saingannya, Credit Suisse. Ini menurut pengajuan peraturan kepada otoritas Amerika Serikat (AS).
Bangkrutnya bank-bank besar di Amerika, termasuk Credit Suisse di Eropa, serta krisis di Deutsche Bank menjadi sebuah pelajaran penting. Ini tanggapan Bank Mandiri.
Hal ini karena Credit Suisse merupakan bank yang cukup krusial secara sistemik.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Pendekatan pembangunan koperasi seharusnya dimulai dari bawah, bukan dengan pendekatan struktural yang instan.
PT Bank Central Asia (BCA) mempertahankan posisinya sebagai bank terbaik di Indonesia versi Forbes.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
Bantuan mobil operasional kepada Universitas Gunadarma juga merupakan bentuk dukungan Bank DKI dalam mewujudkan tercapainya tujuan SDS's.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved