Rabu 22 Februari 2023, 21:24 WIB

Inflasi Picu Pergeseran Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia

Fetry Wuryasti | Ekonomi
Inflasi Picu Pergeseran Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia

MI/Susanto
Aktivitas pedagang melayani pembeli di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

 

RISET DBS Group Research memprediksi pola konsumsi Indonesia pada 2023 dan 2024. Mereka memperkirakan ekonomi makro masih tergolong kuat di tengah tingginya angka inflasi. 

Namun, kemungkinan akan terjadi pergeseran tren konsumsi Indonesia di 2023 dan 2024 karena adanya inflasi. Ekonomi makro masih akan progresif berkat relaksasi pembatasan mobilisasi masyarakat di tengah menurunnya angka kasus covid-19. 

Adapun ekonomi Indonesia meningkat menjadi 5,7% secara tahunan pada kuartal III 2022, dibandingkan dengan 5,4% pada kuartal sebelumnya.

"Pencapaian ini dipicu oleh pertumbuhan angka investasi, dorongan siklus dari harga komoditas yang tinggi, serta peningkatan permintaan akan restock dan dimulainya kembali kegiatan dalam sektor jasa," bunyi riset DBS Group Research, Rabu (22/2).

Baca juga: APBN Jadi Bagian Penting untuk Dukung Ketahanan Pangan

Hal ini membantu mengimbangi dampak penurunan pendapatan riil dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah juga memperluas subsidi angkutan umum daerah untuk meredam dampak kenaikan harga bahan bakar terhadap daya beli.

Serta, memberikan bantuan keuangan bagi rumah tangga berpemasukan menengah ke bawah. Diperkirakan, konsumsi masyarakat akan melambat di 2023 karena meningkatnya angka inflasi, bercermin dari pola inflasi pada 2013-2015 dan hasil survei konsumen Bank DBS Indonesia.

Berkaca historis pada periode 2013-2015 terjadi kenaikan tajam akan harga BBM dan inflasi yang menyebabkan penurunan konsumsi dengan jeda sekitar enam bulan.

Hal serupa di 2023 diprediksi akan terjadi. Ekonom DBS Group Research Radhika Rao memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2023 akan bertahan di 5%, lebih rendah dari 5,4% pada 2022 lalu.

"Konsumen masih memiliki kekhawatiran terkait inflasi walaupun sudah mengalami penurunan," sambung riset tersebut.

DBS Group Research mendapati kekhawatiran masyarakat tersebut didasari atas ketakutan akan meningkatnya harga barang dan jasa, terutama harga BBM dan bahan pokok rumah tangga.

Baca juga: Indef Sebut Daya Beli Masyarakat Indonesia Rendah

Meski angka inflasi sudah turun menjadi 5,42% secara tahunan pada November (dari 5,95% dan 5,71% secara tahunan pada bulan September dan Oktober), setengah dari responden mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut menambah pengeluaran mereka sebanyak lebih dari 10%.

Mayoritas responden merasa tren inflasi akan berlangsung sampai enam bulan ke depan bahkan lebih. Menyikapi hal tersebut, masyarakat akan menyesuaikan kebiasaan pengeluaran mereka dengan kondisi ini.

"Untuk menjawab efek dari naiknya angka inflasi, mayoritas responden lebih memilih untuk lebih banyak menabung atau mengurangi pengeluaran (save more, spend less) dan mencari alternatif barang yang lebih murah. Apabila hal ini terjadi, kita akan melihat perlambatan konsumsi rumah tangga pada 2023," ungkap tim riset DBS.

Dalam mengubah pola konsumsinya, mayoritas responden memiliki kecenderungan untuk mendahulukan pengeluaran harian seperti belanja bulanan dan BBM, juga keperluan rumah tangga dibanding berlibur atau membeli baju.(OL-11)

 

Baca Juga

Dok,Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Penen Raya Kok Impor, Pengamat Minta Bulog Evaluasi Keputusan Impor Beras 2 Juta Ton

👤mediaindonesia.com 🕔Rabu 29 Maret 2023, 10:58 WIB
Pengamat Irma Suryani Chaniago mengatakan keputusan impor beras merupakan keputusan keliru yang dapat menghambat laju...
Youtube Kementerian Keuangan

THR PNS Dicairkan Mulai H-10 Lebaran

👤M. Ilham Ramadhan Avisena 🕔Rabu 29 Maret 2023, 10:36 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pencairan THR dimulai pada H-10 dari Hari Raya Idul...
ANTARA/SIGID KURNIAWAN

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp5.000 per Gram

👤Antara 🕔Rabu 29 Maret 2023, 10:30 WIB
Pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% untuk pemegang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya