Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), BUMD DKI yang bergerak di bidang pangan, berkoordinasi dengan Bulog agar penyaluran beras ke pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dilakukan melalui satu pintu. Tujuannya, memastikan produk beras yang beredar di PIBC jelas asal usulnya dan tidak menyalahi aturan.
Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan, produk beras dari Bulog yang beredar di PIBC saat ini tidak semua melalui Food Station. Artinya, pedagang bebas mengambil beras langsung dari Bulog sehingga menjadi kendala bagi Food Station dalam melakukan pengawasan.
Baca juga: Langkah Indonesia Re Siasati Pengetatan Pasar Asuransi dan Reasuransi
“Pedagang bebas mengambil langsung dari Bulog, tidak hanya melalui Food Station. Itu yang di luar kontrol kita,” ujar Pamrihadi, Minggu (5/2).
Pamrihadi menjelaskan, Food Station mencatat 100 lebih pedagang downline yang mengambil beras dari Food Station saat ini, khususnya beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Namun dipastikan, pedagang yang merupakan downline Food Station sesuai aturan.
Pasalnya, sebelum menjadi downline mereka membuat surat pernyataan bahwasanya beras Bulog tidak boleh dijual lebih tinggi dari Rp 8.900 dan dicampur (mixing). Kemudian, tidak boleh menyalahgunakan peruntukan atau penyaluran beras Bulog.
Dia mengatakan, pedagang downline Food Station sudah mendapat instruksi dan arahan, serta membuat surat pernyataan terkait hal tersebut. Selain itu pembinaan dan komunikasi terhadap pedagang downline rutin dilakukan.
“Makanya kami melakukan inspeksi dan pembinaan secara rutin. Tapi untuk penindakan ada di tangan Satgas Pangan Mabes Polri. Oleh karena itu kami meminta kepada Bulog supaya satu pintu melalui Food Station, biar jelas produk dari mana dan siapa yang nerima,” kata Pamrihadi.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso melakukan sidak ke gudang milik PT Food Station Tjipinang Jaya di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat (3/2).
Hasilnya, ada gudang yang diduga menyelewengkan beras milik pemerintah dengan mencampur beras Bulog dalam kemasan premium. Satgas Pangan akan memastikan kembali beras yang dicampur itu beras bulog atau bukan. Pamrihadi memastikan, pedagang tersebut tidak membeli beras dari Food Station.
“Temuan kemarin itu pedagang yang bukan downline-nya Food Station yang lebih dari 100 itu,” ucap Pamrihadi.
Pamrihadi menambahkan, saat ini, Satgas Pangan sedang mengecek kembali temuan itu. Pedagang tersebut akan dikeluarkan dari PIBC jika terbukti melanggar.
“Di klausul perjanjian disebutkan dalam hal penyewa melakukan tindak pidana atau melawan hukum kita bisa berhentikan setop perjanjian sewa menyewa. Mereka tidak diizinkan berjualan lagi,” urai Pamrihadi.
Pamrihadi menyampaikan, stok beras di PIBC sudah mencapai 14.000 lebih ton, saat ini. Sedangkan stok beras di Food Station sendiri masih 5.000 ton sehingga total ketersediaan beras berkisar 19.000-20.000 ton. Pamrihadi menambahkan, saat ini Bulog menempatkan cadangan pangannya di gudangnya Food Station sebanyak 10.000 ton.
“Baru kemarin. Targetnya ada 10.000 ton beras, kita siapkan ruang untuk 10.000 ton stoknya Bulog,” tandas Pamrihadi. (OL-6)
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Nsmun pelaksanaan serentak akhirnya diputuskan pada Senin, 16 Juni 2025.
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
KENAIKAN harga beras memicu lonjakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di 14 provinsi pada minggu kedua Juni 2025. Padang Panjang turut mengalami fluktuasi harga.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2025, antara lain tarif listrik, emas perhiasan, kelapa, bawang merah, tarif angkutan antar kota dan beras.
hal ini menjadi salah satu faktor momen perbaikan ekonomi setelah Idulfitri adalah harga pangan yang cenderung terkendali.
Kondisi tersebut, dikarenakan sebagian kecil lahan pertanian di wilayah pesisir yang bisa ditanami.
MEMASUKI pekan kedua Ramadan 1446 H, harga beras stabil tinggi di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah.
TIDAK butuh waktu lama, draf revisi Undang-Undang Pilkada segera diparipurnakan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved