Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rupiah Menguat seiring Prediksi The Fed tidak Agresif Lagi

Mediaindonesia.com
24/1/2023 18:14
Rupiah Menguat seiring Prediksi The Fed tidak Agresif Lagi
Para nasabah melakukan transaksi pada gerai ATM di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.(MI/Moh Irfan.)

NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (24/1) sore ditutup naik seiring dengan ekspektasi pasar akan meredanya kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed. Rupiah ditutup meningkat tajam 188 poin atau 1,24% ke posisi 14.888 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Jumat (20/1) 15.075 per dolar AS.

"Meskipun the Fed masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada tahun ini, pasar melihat kebijakan tersebut tidak lagi seagresif pada 2022 dan sudah cenderung priced in," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa (24/1).

Reny mengatakan dalam pernyataan The Fed terakhir pada Desember 2022, bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga acuannya sampai ke level 5,25% pada tahun ini. Namun, konsensus pasar melihat The Fed hanya akan menaikkan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Februari 2023.

Penguatan rupiah terjadi seiring dengan menurunnya tekanan eksternal. Indeks dolar AS yang terus menurun mendekati level 100 yang mengindikasikan pelemahan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama (major currencies) juga membuka peluang penguatan pada mata uang rupiah.

Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah adalah membaiknya data-data ekonomi domestik, arus modal masuk (capital inflow) yang mulai terjadi, serta kepercayaan investor yang meningkat. Itu terefleksi juga dengan rupiah yang kembali menguat ke bawah level 15.000 terhadap dolar AS dalam sesi perdagangan di Januari 2023.

Membaiknya data-data ekonomi domestik ditunjukkan antara lain oleh peningkatan cadangan devisa dan surplus neraca perdagangan yang masih berlanjut. Surplus mencapai US$3,89 miliar pada Desember 2022.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2022 mencapai US$137,2 miliar. Ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022 sebesar US$134 miliar. 

Rupiah pada pagi hari dibuka meningkat ke posisi 15.035 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.884 per dolar AS hingga 15.040 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi 14.930 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 15.121 per dolar AS pada Jumat (20/1). (Ant/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya