MENTERI BUMN Erick Thohir mengungkapkan, kereta Argo Parahyangan bisa beralih dari yang mengangkut penumpang menjadi kereta barang kedepannya.
Hal ini menjawab isu kereta api (KA) Argo Parahyangan yang akan disuntik mati setelah adanya kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Namun, Erick menegaskan keputusan penghentian Argo Parahyangan menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan.
"Yang namanya kereta kan bisa juga jadi kereta barang. Nah untuk penumpangnya bisa dengan kereta cepat. Tapi bukan di saya kebijakannya, ini ada di Menteri Perhubungan," kata Erick di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Erick menuturkan, rencana menjadikan Argo Parahyangan menjadi kereta barang sejalan upaya pengembangan ekosistem kawasan industri di Jawa Barat yang telah mengoperasikan Bandar Udara Kertajati dan Pelabuhan Patimban.
"Kami ingin mendorong bersama Menteri Perhubungan sinkronisasi untuk seluruh ekosistem di Jawa Barat. Kita tidak bisa mengambil kebijakan sendiri-sendiri," kata Erick.
Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha Wanaartha Life
Selain itu, Menteri BUMN menyebut harga tiket dan efisiensi menjadi faktor adanya opsi penghentian KA Argo Parahyangan.
Harga tiket kereta cepat yang bakal dipatok Rp250 ribu akan memakan waktu kurang dari sejam. Sementara, waktu tempuh Argo Parahyangan mencapai 3 jam dengan harga tiket eksekutif Rp150 ribu.
"Kan tadi ada harga yang berbeda. Kalau kereta cepat bisa Rp250 ribu, Parahyangan mencapai Rp150 ribu," pungkasnya. (OL-4)