Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan bahwa Indonesia perlu mewaspadai 5 persoalan ekonomi global. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang menurun akibat peningkatan risiko resesi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Kedua, inflasi tinggi karena harga energi dan pangan global. Ketiga, suku bunga tinggi, bahwa the Fed Fund Rate akan mencapai 5% dan tetap tinggi pada 2023," jelas Perry dalam PTBI 2022 di Jakarta, Rabu (30/11).
Baca juga: BI Targetkan Capai Sasaran Inflasi Inti Lebih Awal
Lalu, sambung Perry, permasalahan keempat ialah penguatan dolar AS yang menyebabkan tekanan atau depresiasi terhadap nilai tukar mata uang sejumlah negara, termasuk rupiah.
Adapun faktor kelima, terjadinya penarikan dana investor global dan mengalihkan ke aset likuid karena risiko yang tinggi. Perry pun mengajak pemerintah untuk memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan.
Baca juga: Presiden Memprediksi Ekspor dan Investasi 2023 akan Sulit
Menurutnya, dengan sinergi yang kuat, ekonomi Indonesia pada periode 2023-2024 akan menunjukkan ketahanan dan kebangkitan. "Pertumbuhan akan cukup baik, yakni 4,5% sampai 5,3% di 2023 dan meningkat 4,7% sampai 5,5% di 2024," kata Perry.
"Inflasi yang tinggi sekarang akan kembali ke sasaran 3% plus minus 1% di 2023 dan 2,5% plus minus 1% di 2024. Stabilitas nilai tukar rupiah terjaga. Rupiah pada 2023 insyaallah akan menguat, jika gejolak global mereda," imbuhnya.(OL-11)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
Penyelenggaraan IDBS 2025 sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, yang pada 2024 mencapai US$90 miliar dan naik 13% dari tahun sebelumnya.
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved