Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Presiden Memprediksi Ekspor dan Investasi 2023 akan Sulit

Andhika Prasetyo
30/11/2022 13:48
Presiden Memprediksi Ekspor dan Investasi 2023 akan Sulit
Potret aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan.(Antara)

Presiden Joko Widodo memprediksi upaya meningkatkan nilai ekspor dan menggaet investasi pada tahun depan tidak akan semudah tahun ini. Pasalnya, di 2023, banyak negara diproyeksikan akan mengalami resesi.

Sebagaimana diketahui, negara-negara tujuan ekspor sekaligus penyumbang investasi utama seperti Tiongkok dan Amerika Serikat masih dilanda berbagai persoalan.

Saat ini, Negeri Tirai Bambu masih harus berperang melawan ganasnya penyebaran covid-19. Kebijakan lockdown pun kembali diterapkan di beberapa daerah.

Hal tersebut tentu berimplikasi pada perekonomian setempat. "Ini akan menjadi persoalan karena ekspor kita ke sana gede banget," ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (30/11).

Di Negeri Paman Sam, masalah timbul dari aspek inflasi. The Fed terus mengerek naik suku bunga acuan yang secara otomatis akan mengerem pertumbuhan. "Artinya ekonomi pasti akan melemah. Pelemahan ekonomi pasti. Resesinya kapan? tinggal ditunggu saja. Kita tunggu saja, tapi pelemahan ekonomi pasti," jelas mantan wali kota Surakarta itu.

Tahun lalu, pemerintah bisa mencapai target investasi yang dicanangkan yakni sebesar Rp900 triliun. Pada tahun ini pun, bidikan yang ditetapkan, yakni Rp1.200 triliun, sudah terealisasi.

"Menarik investasi di tahun depan tidak akan semudah seperti 2021 dan 2022. Tahun depan target Rp1.400 triliun itu bukan angka yang kecil. Itu akan sulit karena semua negara berebut investasi," tuturnya.

Mengingat dua motor pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan luar negeri masih penuh dengan ketidakpastian, Jokowi pun mendorong seluruh menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk mendorong konsumsi dalam negeri.

Ia pun meminta agar pasokan dan harga semua bahan pokok dapat dijaga dengam baik.

"Pasokan pangan, pasokan energi, harus betul-betul kita jaga agar konsumsi rumah tangga tetap tumbuh dengan baik sehingga growth kita akan sesuai dengan target yang telah kita buat," tegas Jokowi. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya