Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Indonesia-Arab Saudi Perkuat Kerja Sama di Bidang Energi

Insi Nantika Jelita
16/11/2022 23:45
Indonesia-Arab Saudi Perkuat Kerja Sama di Bidang Energi
Potret fasilitas produksi minyak milik Saudi Aramco.(AFP)

DALAM rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sepakat mempererat kerja sama bilateral dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan bentuk konkret kolaborasi kedua negara dalam kemajuan energi.

"Tujuan dari MoU untuk menetapkan kerangka umum kerja sama di bidang energi yang berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan saling menghormati," ujar Arifin dalam keterangannya, Rabu (16/11).

Baca juga: Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Coba Operasional KCJB

Pernyataannya muncul sebelum melakukan penandatanganan MoU bersama Menteri Energi Arab Saudi Prince Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Bidang kerja sama yang disepakati, yakni pengembangan minyak dan gas (migas), ketenagalistrikan, energi terbarukan, efisiensi energi dan hidrogen bersih.

Lalu, terkait ekonomi karbon sirkuler atau circular carbon economy (CCE) dan teknologinya untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Serta, transformasi digital, inovasi, keamanan siber dan kecerdasan buatan di bidang energi.

Untuk mengimplementasikan bidang kerja sama yang telah disepakati kedua negara, akan dilaksanakan sejumlah kegiatan. Seperti, pertukaran informasi dan pengalaman, berikut pertukaran kunjungan antara pakar dan spesialis.

Baca juga: Sri Mulyani: G-20 Kembali Pertegas Komitmen Pemerataan Akses Energi

Lalu, menyelenggarakan konferensi dan seminar kerja, melakukan studi bersama, serta memperkuat kerja sama antar perusahaan energi. Indonesia dan Arab Saudi juga sepakat mengembangkan kemitraan kualitatif untuk melakukan pelokalan material, produk dan layanan terkait semua sektor energi.

"Serta teknologinya dengan pengembangan industri kimia," jelas Arifin.

Tindak lanjut awal dari MoU, akan dibentuk tim kerja khusus yang terdiri dari perwakilan kedua negara. Itu dengan jumlah anggota yang sama untuk berkonsultasi tentang prosedur dan langkah yang perlu diambil.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya