Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NERACA perdagangan Indonesia kuartal III 2022 tercatat surplus US$14,9 miliar. Ini dapat meredam capital outflow akibat penaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
"Kinerja positif neraca perdagangan dapat menekan arus modal keluar nonresiden pada investasi portfolio yang mencapai US$2,1 miliar akibat penaikan suku bunga di AS yang agresif serta ketidakpastian pasar keuangan global," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2022, Kamis (3/11).
Lebih lanjut, terkait dengan sisi eksternal Indonesia, kinerja ekspor juga diperkirakan masih tetap kuat, khususnya untuk komoditas batu bara, CPO, besi, dan baja. Ini seiring permintaan dari berbagai negara mitra dagang utama yang juga masih kuat serta akibat dari kebijakan pemerintah untuk terus mendorong ekspor CPO beserta turunannya.
Baca juga: Menkeu: PMI Manufaktur RI Masih Berada di Zona Ekspansif
Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial masih akan ditopang oleh realisasi positif dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Posisi cadangan devisa pada akhir September 2022 juga masih tetap kuat dam tercatat pada level yang masih tinggi yaitu US$130,8 miliar atau setara 5,9 bulan impor. (OL-14)
DKI Jakarta menempati urutan pertama pada realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN periode Januari-September 2022 yakni sebesar Rp64,8 triliun.
Sejak 1 Januari hingga 9 Februari 2023, aliran modal asing masuk bersih di pasar SBN tercatat senilai Rp49,57 triliun
LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI melihat Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan pada tingkat 5,75%.
ASEAN sejak lama menarik arus masuk dana asing, tetapi terdapat dua faktor pendorong yang mempercepat arus tersebut sejak 2017. Apakah itu?
Presiden Joko Widodo berharap investasi dan arus modal meningkat setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
POLEMIK kebijakan pascapandemi, dan memanasnya konflik geopolitik menjadi faktor pembeda jika dibanding dengan pemicu krisis ekonomi sebelumnya, seperti pada 1998 dan 2008.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Orang nomor satu di Federal Reserve System (The Fed) akan memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga AS.
Bank sentral AS (The Fed) telah meluncurkan kebijakan agresif untuk mendukung pasar di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, nilai tukar dolar AS masih melemah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved