Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI melihat Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga kebijakan pada tingkat 5,75%.
Hal itu dilakukan sambil terus menjalankan kebijakan makroprudensial untuk menstabilkan tekanan jangka pendek pada tingkat harga dan nilai tukar.
Ekonom Makroekonomi LPEM UI Teuku Riefky mengatakan penerapan kebijakan moneter yang tepat dan koordinasi antara Pemerintah Indonesia dan BI dalam berbagai inisiatif pengendalian harga, secara efektif telah menjaga inflasi pada bulan September 2023 tetap berada dalam kisaran target BI sebesar 2% s.d. 4%.
Baca juga : BI Rate Naik 25 Bps untuk Stabilkan Rupiah
Tren inflasi di bulan September juga menunjukkan capaian dari upaya yang terus dilakukan untuk menjaga stabilitas harga di tengah beragam tantangan, terutama fenomena El Nino.
Opsi mempertahankan suku bunga acuan BI Rate didasarkan sejumlah pertimbangan. Pertama terjadi perkembangan data ekonomi Amerika Serikat. Tren suku bunga AS terpantau akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Baca juga : Bank Dunia Sebut Suku Bunga Tinggi Ancam Beberapa Negara
Pada bulan September, data AS menunjukkan inflasi yang turun sebesar 0,6% (mtm) setelah penyesuaian musiman, sedikit lebih tinggi dari yang perkiraan sebesar 0,4% (mtm). Namun, tingkat inflasi tahunan AS tetap stabil pada 3,7% secara tahunan.
Sebaliknya, inflasi inti tahunan AS turun dari 4,3% pada bulan Agustus menjadi 4,1% pada bulan September. Sementara biaya tempat tinggal terus meningkat dengan laju yang stabil, tumbuh sebesar 5,7% (yoy).
Ada tanda-tanda keringanan di sejumlah sektor, terutama pada mobil bekas, truk, dan layanan gas alam (piped), yang deflasi masing-masing sebesar 8,0% (yoy) dan 19,9% (yoy). Bulan September ditandai oleh pertumbuhan lapangan kerja AS yang kuat, dengan penambahan 336 ribu lapangan kerja, menjaga tingkat pengangguran tetap pada 3,8%, sama dengan angka rilis bulan Agustus.
Di tengah perkembangan tersebut, terjadi perubahan sikap the Fed terkait potensi kenaikan suku bunga untuk sisa tahun ini. Setelah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada bulan September, sebagian besar anggota dewan The Fed awalnya mengindikasikan satu kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun dan mengisyaratkan kebijakan suku bunga yang bersifat "higher-for-longer".
Namun, perubahan terbaru dalam pasar tenaga kerja dan obligasi, di mana imbal obligasi Amerika Serikat 10 tahun mencapai level tertinggi sejak tahun 2007, telah mendorong pejabat the Fed untuk mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati.
Pernyataan terbaru oleh beberapa pejabat the Fed mengindikasikan kemungkinan besar akan ada lanjutan penundaan dalam kenaikan suku bunga, setidaknya hingga bulan November.
Dinamika di perekonomian Amerika Serikat telah mengakibatkan lonjakan arus keluar modal dari pasar Indonesia dalam beberapa minggu terakhir, sebagaimana tercatat dalam penjualan saham dan aset obligasi senilai USD1,35 miliar antara pertengahan September 2023 dan pertengahan Oktober 2023.
Penurunan total portofolio tercermin dalam kenaikan yield obligasi pemerintah Indonesia berjangka 10 tahun dan 1 tahun menjadi 6,97% dan 6,24% pada pertengahan Oktober 2023.
Angka ini meningkat dari 6,69% dan 6,22% pada itu September 2023, masing-masing pada September 2023.
Nilai tukar Rupiah terus mengalami depresiasi, mencapai Rp15.354 per dolar AS, sebagai respons terhadap indikasi the Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa waktu ke depan serta indikator ekonomi Tiongkok yang belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Meski demikian, Rupiah tetap menjadi salah satu mata uang yang menunjukkan performa terbaik di antara mata uang negara-negara berkembang, hanya kalah dari Real Brasil, yang secara konsisten menunjukkan kekuatan terhadap dolar AS berkat permintaan global yang kuat terhadap komoditas Brasil.
Sementara itu, cadangan devisa resmi Indonesia mengalami penurunan dari US$137,1 miliar pada Agustus 2023 menjadi US$134,9 miliar pada September 2023, utamanya disebabkan oleh upaya-upaya stabilisasi yang dilakukan oleh bank sentral untuk mengatasi ketidakpastian eksternal dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Dengan pengumuman terbaru ini, cadangan devisa Indonesia kini setara dengan 6,1 bulan impor serta 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Meskipun kami memperkirakan arus modal keluar akan terus terjadi dalam waktu dekat, beberapa indikator ekonomi kunci menunjukkan tren yang positif dan memperlihatkan ketahanan domestik negara ini di tengah ketidakpastian eksternal," kata Riefky.
Data surplus perdagangan terbaru telah memberikan dukungan kepada perekonomian untuk menahan depresiasi Rupiah. Selain itu, angka inflasi menunjukkan tren yang semakin positif, mengurangi kebutuhan mendesak untuk pengetatan lebih lanjut.
Inflasi umum Indonesia bulan September mencapai titik terendah dalam 19 bulan terakhir dan tercatat sebesar 2,28% (yoy), turun dari 3,27% (yoy) pada Agustus 2023.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh efek high-base dari penyesuaian harga bahan bakar bersubsidi pada September 2022 lalu. Namun inflasi bulanan sedikit meningkat menjadi 0,19% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,02% (mtm).
Peningkatan inflasi bulanan utamanya didorong oleh komponen harga bergejolak yang meningkat menjadi 0,37% (mtm) pada bulan ini dan komponen harga yang diatur pemerintah juga meningkat menjadi 0,23% (mtm).
Peningkatan pada komponen harga yang diatur pemerintah didorong oleh komoditas rokok kretek dan harga BBM antara lain Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Pertamax Green.
Sementara itu, peningkatan komponen harga bergejolak didorong oleh kenaikan harga beras akibat fenomena cuaca El Nino yang mulai menunjukkan dampaknya serta melonjaknya harga daging sapi.
Kenaikan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok telur ayam ras, aneka bawang, dan aneka cabai.
Inflasi inti pada September 2023 tercatat sebesar 0,12% (mtm), relatif stabil dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,13% (mtm), yang disebabkan oleh kenaikan pada harga pulsa telepon genggam serta biaya pendidikan.
Secara tahunan, inflasi inti pada September 2023 tercatat sebesar 2,00% (yoy), turun sebesar 0,18 poin persentase dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi harga yang diatur pemerintah juga turun menjadi 1,99% (yoy) pada September 2023 dibandingkan 8,05% (yoy) pada Agustus 2023.
"Penurunan drastis komponen harga yang diatur pemerintah ini disebabkan oleh efek high-base dari kenaikan harga BBM bersubsidi pada September 2022," kata Riefky.
Sebaliknya, komponen inflasi harga bergejolak meningkat menjadi 3,62% (yoy) pada September 2023, naik tipis dibandingkan 2,42% (yoy) pada Agustus 2023.
Dengan memperkuat bauran kebijakan BI dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui koordinasi dengan pemerintah, kemungkinan besar laju inflasi akan berada di kisaran 3% pada akhir tahun 2023.
"Meski demikian, BI tetap perlu waspada di bulan-bulan terakhir tahun 2023 dengan adanya kenaikan harga BBM pada awal bulan Oktober, akibat kenaikan harga minyak mentah dan potensi dampak El-Nino yang mungkin masih terasa dalam beberapa bulan mendatang, serta potensi kenaikan harga impor akibat depresiasi nilai tukar Rupiah," kata Riefky. (Z-4)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
RAPAT Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 19–20 Agustus 2025 memutuskan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5%.
Para ekonom menyamaikan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Peringatan disampaikan setelah seorang pedagang emas di kawasan Pasar 45 Manado menjadi korban penipuan sindikat uang palsu.
Pendekatan yang dilakukan BI Kalsel tidak hanya fokus pada aspek digital, melainkan juga dikolaborasikan dengan budaya lokal agar lebih mudah diterima masyarakat.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved