Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEKAYAAN bersih pendiri Facebook Mark Zuckerberg, Kamis (27/10) turun US$11 miliar menjadi US$36 miliar atau sekitar Rp560 triliun, karena anjloknya saham Meta Platforms yang mencapai 25% menjadi US$97,94, mendorong penurunan saham ke titik terendah sejak Desember 2016.
Dalam pendapatan kuartal ketiga yang dirilis Rabu (26/10), raksasa media sosial tersebut melaporkan penurunan laba sebesar 50% dan pendapatan merosot sebesar 4%, jauh di bawah ekspektasi analis.
Lebih buruk lagi, divisi virtual dan augmented reality Meta telah kehilangan US$9,4 miliar hingga 30 September karena mencoba membuat metaverse.
Baca juga: Dukung KTT G20, Meta Indonesia Rilis Kartu Pos
“Saya mengerti bahwa banyak orang mungkin tidak setuju dengan investasi ini. Tapi, saya pikir ini akan menjadi hal yang sangat penting, dan akan menjadi kesalahan bagi kita untuk tidak fokus pada salah satu area ini,” kata Zuckerberg, Rabu (26/10) setelah pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup.
Penurunan saham menjatuhkan Zuckerberg dari orang terkaya ke-25 di dunia pada penutupan pasar Rabu (26/10) lalu, merosot menjadi orang terkaya ke-29 pada penutupan pasar Kamis (27/10), menurut pelacak 'Real-Time Billionaire' Forbes.
Dengan kerugian dalam unit metaverse-nya, Meta menghadapi persaingan ketat dari TikTok untuk mendapatkan pundi-pundi dolar, serta mundurnya pengiklan di perusahaan itu di tengah kekhawatiran tentang resesi yang akan datang.
Menambah kesengsaraan iklannya, jejaring sosial itu masih belum pulih dari perubahan privasi yang dibuat oleh Apple, tahun lalu, yang mempersulit perusahaan teknologi untuk melacak pengguna di seluruh aplikasi, yang telah memotong pendapatan iklannya. (Forbes/OL-1)
Meta juga melarang media milik negara Rusia memasang iklan.
Unggahan yang dihapus termasuk juga konten yang terhubung dengan tautan situs berita dari media-media yang dinilai telah dikendalikan tersebut.
Sada Social menganggap bahwa kampanye itu berdiri melawan penjajahan Israel untuk mengencangkan cengkeramannya kepada Palestina.
Denda tersebut dilayangkan karena kedua perusahaan dianggap mengumpulkan informasi pribadi tanpa persetujuan pengguna dan menggunakannya untuk iklan daring yang dipersonalisasi.
Meta memutuskan memberikan batas waktu dua tahun sejak waktu penangguhan 7 Januari 2021.
Watchdog Norwegia, Datatilsynet, mengatakan Meta menggunakan data seperti lokasi pengguna, konten yang mereka sukai, dan unggahan mereka untuk tujuan pemasaran.
Mulanya dia membagikan link dari produk-produk yang memiliki harga murah di Lazada ke pengikutnya di Facebook.
Hasil triwulanan untuk Facebook, dengan penjualan, pendapatan iklan, pengguna harian dan harga saham.
Merasa tidak pernah mengklik tombol "Like" pada fanpage Anies Baswedan di Facebook, banyak warganet protes.
Subdit 3 Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial AHH alias H, 28, di kediamannya di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Tubagus memastikan kasus yang menjerat Ravio masih dalam penyelidikan. Pihaknya belum menaikan kasus tersebut ke tahap penyidikan.
Marullah telah melaporkan akun itu ke kepolisian terkait pencatutan namanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved