Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBAGAI salah satu bank digital terkemuka di Indonesia, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) kembali mencatatkan pertumbuhan positif di Kuartal III tahun ini.
Setelah berhasil menjangkau ratusan komunitas di Kuartal III-2022, dari sisi laporan keuangan BNC juga menunjukkan pertumbuhan yang positif, BNC berhasil secara konsisten mencatatkan laba sepanjang kuartal III tahun 2022.
BNC juga terus melengkapi fitur-fitur baru di aplikasi neobank yang mendukung kebutuhan nasabah, seperti Neo Emas untuk para nasabah yang ingin berinvestasi emas, serta yang baru saja hadir ialah fitur Tabungan Berjangka (Neo Wish).
Selain itu, ada pula fitur yang makin diminati para nasabah, yaitu Neo Loan atau pinjaman kredit langsung secara online untuk nasabah melalui aplikasi. Fitur-fitur ini memungkinkan nasabah semakin aktif melakukan berbagai transaksi keuangan.
Dari sisi fee based income BNC di Kuartal III-2022 naik sebesar 342,03% menjadi Rp254,14 miliar jika dibandingkan dengan kuartal III-2021 yang hanya sebesar Rp57,49 miliar.
Sedangkan dari sisi penyaluran kredit, di posisi kuartal III-2022 BNC mencatatkan kenaikan total kredit yang cukup signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp8,9 triliun, atau naik dari Rp3,84 triliun (131,77%) year on year (yoy) dengan posisi kuartal III-2021.
Dengan kenaikan total kredit tersebut, pendapatan bunga bersih (NII) BNC secara year on year (yoy) pada September 2022 tumbuh secara signifikan, yaitu sebesar 350,78% atau menjadi Rp1,089 triliun jika dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp241,8 miliar.
Baca juga: Amazon Targetkan Operasional Bisnis Gunakan Energi Terbarukan di 2025
Dengan kenaikan fee based income dan pendapatan bunga bersih pada kuartal III-2022, BNC berhasil membukukan laba sebesar Rp10,1 miliar, dengan demikian rugi bersih BNC per September 2022 tergerus menjadi Rp601,2 miliar.
Bila dibandingkan dengan posisi September 2021, rasio beban operasional turun sebesar 17%, yaitu dari 147,9% menjadi 130,9% di September 2022.
Sedangkan pencapaian positif di sisi aset, pada September 2022 aset BNC telah mencapai Rp15,9 triliun atau naik sebesar 98,75% yoy jika dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun, sedangkan secara yoy di sisi dana piahk ketiga (DPK) juga terjadi kenaikan sebesar 88,9% di September 2022 menjadi Rp12,6 triliun, bila dibandingkan dengan Rp6,67 triliun di posisi September 2021.
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, mengatakan, menuju usia yang hampir dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank, dan ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC semakin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah.
"Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan keuangan yang terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk-produk inovatif. Di sisi lain, sebagai bank umum dan juga perusahaan terbuka, kami juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti," ujar Tjandra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/10).
Ia menambahkan bahwa saat ini di tengah-tengah proses pelaksanaan right issue yang akan rampung pada Kuartal IV-2022, pihaknya percaya semua pencapaian sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu. (RO/OL-16)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Jumlah pengguna e-commerce di Indonesia diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan, dengan peningkatan 11,2% secara tahunan.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved