Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jokowi Beri Pesan Kepada Penggantinya Kelak, Begini Isinya

Andhika Prasetyo
11/10/2022 14:19
Jokowi Beri Pesan Kepada Penggantinya Kelak, Begini Isinya
Presiden Joko Widodo(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

PRESIDEN Joko Widodo menekankan bahwa suksesornya nanti harus bisa melanjutkan program penguatan industri hilir. Kebijakan tersebut menjadi sangat penting karena memberikan manfaat yang besar baik bagi negara maupun masyarakat.

"Siapapun nanti pemimpin, presiden, konsitensi harus dijaga dan ditingkatkan. Jangan kembali ke ekspor mentah lagi," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa (11/10).

Pemerintah, sambung Kepala Negara, tidak boleh takut terhadap ancaman baik dari dalam maupun luar negeri. Jokowi mengaku, sesaat setelah memutuskan menutup ekspor nikel mentah, serangan datang bertubi-tubi terutama dari negara-negara pembeli. Mereka bahkan menggugat Indonesia ke WTO karena dianggap mengganggu perdagangan dunia. Namun, itu semua tidak membuat Indonesia gentar.

"Kalau kita digugat dan mundur lagi, kapan kita bisa menikmati komoditas-komoditas dan kekayaan yang kita miliki," tegasnya.

Terkait penguatan industri hilir, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, utamanya membangun banyak smelter atau pabrik pengolahan bahan mineral.

Di samping itu, pemerintah juga berhasil mengakuisisi Freeport dan Blok Rokan yang merupakan salah satu sumber tambang terbesar di Tanah Air.

"Freeport sekarang ini mayoritas sudah milik Indonesia, bukan milik perusahaan AS lagi. Sebelumnya kita hanya diberi 9,3%. Setelah tiga tahun bernegosiasi sangat alot sekali, kita sekarang sudah memegang saham mayoritas 51%," terang mantan wali kota Surakarta itu.

Begitu pula halnya pada Blok Rokan. Setelah 97 tahun dikuasai Chevron, yang juga berasal dari Negeri Paman Sam, sekarang sudah sepenuhnya dimiliki Indonesia.

"Hal-hal seperti ini akan terus kita lakukan sehingga target dari yang sudah kita hitung, nanti di 2030-an, Indonesia akan masuk nomor tujuh GDP terbesar dunia. Pada saat Indonesia emas di 2045, kita sudah masuk ke empat atau lima besar ekonomi dunia," tandas Jokowi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya