Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia semakin melek digital. Hal ini terlihat dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal sudah mencapai 9,4 juta investor pada tahun ini atau meningkat 25% dari tahun lalu.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Frederica Widyasari Dewi mengatakan dari jumlah investor tersebut, 81% merupakan investor berusia muda atau milenial dengan total aset sebesar Rp153 triliun.
Namun demikian, seiring dengan percepatan ini literasi terhadap pasar modal masih sangat rendah.
Baca juga : 102 Pihak Disanksi OJK atas Kasus di Pasar Modal Selama 2023
"Berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh OJK, tingkat literasi di pasar modal masih sangat rendah atau sekitar 5%. Kalau secara nasional tingkat literasi keuangan 38% dan inklusi 76%," jelasnya.
"Khusus pasar modal memang masih sangat rendah. Nah menjadi tugas kita bersama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan terutama di sektor pasar modal," ungkapnya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) #3 secara virtual, Kamis (1/9).
Maka dari itu, Frederica menegaskan bahwa seluruh pemangku kepentingan harus membekali generasi muda masyarakat Indonesia dengan informasi literasi keuangan.
Baca juga : OJK: Dana Terhimpun di Pasar Modal Capai Rp54,24 Triliun Hingga Maret 2023
"Ini menjadi hal yang penting agar tidak terpengaruh rumor dan tidak rentan terhadap skema penipuan investasi yang saat ini tengah marak di lingkungan kita," tegas Frederica.
Lebih lanjut, OJK beserta seluruh stakeholders terkait berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan literasi keuangan kepada masyarakat khususnya di sektor pasar modal.
Hal ini mengingat variasi dan karakteristik produk di pasar modal yang memerlukan kedalaman yang lebih dan perlunya memahami faktor risiko dari masing-masing produk yang ditawarkan.
Baca juga : Peningkatan Literasi Keuangan Penting untuk Generasi Muda
"Kami meluncurkan Learning Management System (LMS). Ini silakan digunakan oleh masyarakat karena ini gratis dan bisa dapat e-certificate. Isinya berbagai macam dari mulai pengenalan pasar modal, edukasi asuransi, produk keuangan lain dan banyak yang dapat dipelajari," papar Frederica.
"LMS ini terdiri dari 3 tingkatan yaitu basic, intermediate, dan advance. Akhir 2021 sudah dilengkapi 10 modul tingkat basic," tuturnya.
Frederica menegaskan bahwa sosialisasi dan edukasi pasar modal ini juga bertujuan untuk membuat masyarakat mencapai kemerdekaan secara finansial melalui investasi. (Des/OL-09)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda penerapan ketentuan pembagian biaya atau co-payment dalam produk asuransi kesehatan.
OJK mendorong adanya pembagian beban atau cost sharing antara perusahaan asuransi dengan peserta melalui skema copayment.
Novianto menyebut tidak hanya indeks inklusi keuangannya saja yang meningkat, indek literasi keuangan pada tahun 2025 juga turut meningkat.
Dengan adanya kemudahan layanan penyedia dana pensiun, diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan khususnya pekerja informal.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved