Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PASAR saham Amerika Serikat turun lagi pada Jumat (3/6). Ini menutup satu minggu lagi dalam zona merah setelah jeda positif singkat pekan lalu di tengah kekhawatiran tentang inflasi dan potensi resesi.
"Kami masih berada di pasar yang sulit dan sampai terbukti sebaliknya jalur resistensi paling rendah terjadi," Maris Ogg dari Tower Bridge Advisors, mengatakan kepada AFP. Dow Jones Industrial Average kehilangan 1% untuk menyelesaikan sesi di 32.898,91.
S&P 500 berbasis luas turun 1,6% menjadi 32.898,91. Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi merosot 2,5% menjadi 12,012,73.
Dow dan S&P masing-masing turun sekitar 1% untuk minggu ini. Nasdaq kehilangan 1,25%.
Baca juga: Dua Perusahaan Inggris Merger Menjadi Raksasa Energi di Afrika
Peningkatan lapangan kerja AS yang lebih baik dari perkiraan di Mei menambah kekhawatiran inflasi meskipun kenaikan upah melambat. Indeks sektor jasa menunjukkan pertumbuhan melambat di wilayah dominan ekonomi terbesar dunia itu.
Para ekonom mengatakan data tersebut merupakan kabar baik bagi Federal Reserve yang secara agresif menaikkan suku bunga dalam serangan habis-habisan terhadap kenaikan harga yang sangat tinggi. Namun Ogg mengatakan komponen utama inflasi tidak membaik. "Minyak tidak akan menjadi lebih baik, tenaga kerja tidak akan menjadi lebih baik, perumahan tidak akan menjadi lebih baik. Perumahan dan tenaga kerja kekurangan," katanya. "Sejauh pasar saham berjalan, saya akan terkejut jika yang terburuk sudah berakhir."
Di antara saham individu, saham Tesla jatuh 9,2% setelah CEO pembuat mobil listrik Elon Musk mengatakan kepada karyawan bahwa perusahaan berencana memotong gaji tenaga kerja sebesar 10% dan mengandalkan lebih banyak pekerja per jam karena dia memiliki, "Perasaan yang sangat buruk," tentang ekonomi. (OL-14)
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Minggu (25/5), mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui untuk menunda rencana penerapan tarif impor 50% untuk Uni Eropa (UE).
KETIKA pengumuman tarif timbal balik Trump menimbulkan gelombang kejut di Wall Street, orang-orang terkaya di dunia kehilangan kekayaan bersih miliaran dolar hampir dalam semalam.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (4/9)pagi bergerak turun. Itu mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
“Meningkatnya ketidakpastian geopolitik menjelang akhir pekan berkontribusi terhadap aksi jual hari ini,” kata Briefing.com, seperti dilansir AFP.
Sebagian besar saham Wall Street besar melemah pada Senin (1/4) waktu setempat. Ini setelah data inflasi baru menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
TIKTOK dikabarkan akan membuat aplikasi baru untuk pengguna di Amerika Serikat (AS), hal itu dilakukan imbas peraturan pemerintah AS yang melarang aplikasi asal Tiongkok itu beroperasi.
Ancaman tarif sepihak dari AS menambah tekanan terhadap neraca eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved