Kadin NTT Indonesia Bahas Peluang Investasi dengan CCI Timor Leste

Palce Amalo
21/5/2022 10:50
Kadin NTT Indonesia Bahas Peluang Investasi dengan CCI Timor Leste
Suasana Kota Dili, Timor Leste(MI/Palce Amalo)

ROMBONGAN Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Camara Do Comercio Industria/CCI (semacam Kadin) Timor Leste membahas sejumlah peluang investasi yang menguntungkan.

Pertemuan dilakukan pasca pelantikan Presiden Jose Ramos Horta, menghasilkan sejumlah kesepakatan yang akan disampaikan ke pemerintah. Kesepakatan itu ialah menjadikan NTT dan Timor Leste seperti Singapore-Batam, perdagangan bebas di perbatasan Indonesia-Timor Leste,
penghapusan visa, membenahi permasalahan traffic di imigrasi, investasi, serta suplai pakan ternak dan perdagangan.

"Kami datang untuk berbicara atas nama masyarakat dan kepentingan Pulau Timor, dan kerjasama ini sangat menguntungkan karena di satu pulau ini ada dua negara," kata Ketua Umum Kadin NTT Boby Lianto, Sabtu (21/5).

Menurut Boby, jika ada bebas visa, warga NTT dan Timor Leste menyeberang perbatasan hanya dengan memperlihatkan kartu tanda penduduk (KTP) karena warga kedua wilayah ini bersaudara dan memiliki budaya yang sama.

Sedangkan Ketua Umum HIPMI Kota Kupang, Yusak Benu yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan ada peluang kerjasama di bidang maritim antara NTT dan Timor Leste. Kerjasama ini melibatkan Kapal Motor Penyeberangan Garda Maritim.

"Garda Maritim siap menginvestasikan kapalnya jika adanya bantuan dalam proses perijinan, kami juga mengajak Timor Leste untuk menginvestasikan energi terbarukan sebagai bahan baku pengganti batu bara," kata Yusak.

President of CCI Timor Leste, Oscar Lima menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi pengusaha negara tersebut. Para pengusaha ingin membawa kendaraan mereka ke Kupang untuk membeli barang-barang yang mau dijual kembali di Timor Leste. Namun, permintaan itu belum dibahas pemerintah
kedua negara. "Saya sudah dua kali sampaikan kepada Menteri Luar Negeri, tetapi  belum ada perkembangan," kata dia.

Jika pengusaha Timor Leste bisa pergi ke Kupang, ia yakin harga barang di negara itu akan turun karena ongkos transportasinya murah. Selama ini, pengiriman bahan-bahan kebutuhan pokok dilakukan pengusaha Indonesia melewati perbatasan ke Dili. "Karena ongkos transpor mahal, mereka tidak bisa bersaing di sini," ujarnya.

Adapun usulan yang disampaikan Kadin NTT seperti bebas visa bagi warga Timor Leste dan NTT disambut dengan baik. "Masyarakat di perbatasan mulai dari Suai sampai Maliana memiliki keluarga di Atambua, juga berbicara bahasa yang sama," tambah Oscar Lima. (OL-13)

Baca Juga: Bahlil: RI belum Mau Ekspor EBT ke Negara Manapun



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya