Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERUSAHAAN konsumer otomotif dan transportasi, PT Mitra Pinashtika Mustika (MPMX) akan membagikan dividen final tunai tahun buku 2021 kepada para Pemegang Saham sebesar Rp180,- per saham yang setara dengan dividend yield 14% terhadap harga saham Perseroan pada saat penutupan pada Rabu (18/5).
Keputusan itu dihasilkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (19/5). RUPST dan RUPSLB menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain menyetujui Laporan Tahunan Direksi serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan menyetujui membagikan dividen.
"Hasil keputusan dalam Rapat hari ini juga merupakan komitmen kami dalam memberikan nilai bagi para pemegang saham. Posisi keuangan dan kas yang kuat mendukung kami dalam memberikan dividen ini, dan secara bersamaan tetap menjaga fleksibilitas keuangan dan operasional untuk melanjutkan bisnis," kata Suwito Mawarwati, Grup CEO MPMX dalam keterangannya.
MPMX mencatatkan hasil yang baik dengan Laba Bersih (NPAT) sebesar Rp412 miliar pada 2021, mengalami kenaikan signifikan sebesar 208% dibandingkan Rp134 miliar pada tahun 2020. Dan sebagai hasilnya neraca keuangan Perseroan menjadi kuat dengan posisi kas yang mencapai Rp1.848,4 miliar per 31 Desember 2021 yang memungkinkan Perseroan untuk mengapresiasi para pemegang saham melalui kombinasi pertumbuhan bisnis yang kuat dan distribusi dividen yang konsisten.
Kemampuan Perseroan untuk membayarkan dividen dapat juga dilihat dari pendapatan dan posisi kas MPMX hingga akhir Kuartal I-2022. Pendapatan bersih MPMX di Kuartal I2022 sedikit menurun yaitu sebesar 3% YoY menjadi Rp3,1 triliun terutama disebabkan oleh kurangnya pasokan sepeda motor, namun hal ini dikompensasi oleh pertumbuhan pendapatan di segmen bisnis lainnya.
Baca juga : KoinWorks Tunjuk Jajaran Manajemen Baru untuk Dorong Inklusi Keuangan
Secara keseluruhan, Laba Bersih (NPAT) MPMX di Kuartal I-2022 tercatat tetap baik didorong oleh peningkatan Laba bersih (NPAT) bisnis inti sebesar 17% YoY, biaya operasional yang terkendali, dan peningkatan bagian laba Entitas Asosiasi JACCS MPM Finance Indonesia sebesar 8% YoY.
Dari sisi posisi keuangan, MPMX berhasil mempertahankan neraca yang sehat dengan kas dan setara kas yang kuat sebesar Rp2.197 miliar, meningkat 19% dibandingkan posisi akhir per 31 Desember 2021.
Suwito menambahkan, pertumbuhan positif di 2021 didukung oleh kinerja yang baik dari seluruh entitas anak, dimana seluruh segmen menunjukkan ketahanannya selama masa pandemi dengan kenaikan di level laba bersih.
"Hal itu juga menunjukkan bahwa fokus dan strategi yang diimplementasikan sudah sesuai dengan tujuan kami dalam menjaga kinerja operasional yang solid. Meskipun tantangan dari masa pandemi masih terasa hingga kuartal I tahun ini, tetapi kami optimis bahwa Perseroan mampu menjaga fundamental bisnis untuk tetap kokoh dan berhasil mempertahankan laju pertumbuhan dari kuartal sebelumnya," pungkas Suwito. (RO/OL-7)
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Sepanjang 2024, MPMX mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan makroekonomi dan dinamika industri otomotif.
PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024 di tengah tantangan industri dan dinamika pasar.
RUPST Telkom yang akan digelar pada 27 Mei 2025 merupakan momen krusial untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025 mendatang.
Seknas Fitra menyoroti laporan keuangan kuartal I 2025 PT Telkom Indonesia yang mengalami penurunan dari Rp37,4 triliun menjadi Rp36,6 triliun pada kuartal pertama 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
meningkatnya volatilitas di pasar global dalam beberapa hari terakhir. Sentimen investor saat ini dibayangi sikap kehati-hatian, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved