Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

APBN Catatkan Surplus Rp10,3 Triliun

M. Ilham Ramadhan Avisena
20/4/2022 13:52
APBN Catatkan Surplus Rp10,3 Triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(AFP)

KINERJA Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan surplus. Kementerian Keuangan mencatat surplus anggaran negara pada Maret 2022 mencapai Rp10,3 triliun, atau 0,06% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kondisi APBN kita surplus sampai dengan akhir Maret 2022. Dibandingkan Maret tahun lalu defisit sangat dalam, 0,85%. Tahun ini kita surplus di 0,06% dari PDB," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara virtual, Rabu (20/4).

Surplus terjadi lantaran pendapatan negara tercatat lebih tinggi dari realisasi belanja negara. Hingga akhir Maret 2022, negara memperoleh pendapatan sebesar Rp501 triliun yang berasal dari penerimaan perpajakan Rp401,8 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp99,1 triliun.

Sedangkan belanja negara tercatat hanya Rp490,6 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp314,2 triliun dan Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp176,5 triliun. Sri Mulyani mengatakan, belanja negara perlu dipacu lagi untuk memberikan dorongan pada pemulihan ekonomi nasional.

Menurutnya, peningkatan belanja negara akan terlihat mulai triwulan II 2022. "Belanja negara masih perlu dipacu lagi. %ara K/L perlu memacu dari sisi rencana belanja mereka. Kita lihat nanti di April dengan adanya belanja bansos dan belanja THR akan ada peningkatan, moga-moga bisa terkompensasi," jelasnya.

Kinerja APBN Maret yang mencatatkan surplus berdampak pada penurunan pembiayaan utang pemerintah. Dari data Kemenkeu, dalam tiga bulan pertama tahun ini, pemerintah hanya mengeluarkan Rp139,4 triliun untuk pembiayaan utang.

Nilai itu disebut jauh lebih rendah dari realisasi di periode yang sama pada 2021, yakni sebesar Rp332,8 triliun. Dengan demikian, terjadi penurunan pembiayaan utang hingga 58,1%. "Pembiayaan utang merosot tajam, menggambarkan bahwa APBN kita mulai pulih kesehatannya. Ini bagus," kata Sri Mulyani.

Kendati mencatatkan surplus, lanjutnya, hingga Maret 2022 APBN masih memiliki sisa anggaran lebih (SiLPAl) sebesarRp149,7 triliun. "Ini lah yang kita sebutkan bahwa cerita mengenai APBN bekerja sangat keras menangani covid, memulihkan ekonomi, dan sudah mulai terlihat buahnya," beber Sri Mulyani. (OL-13)

Baca Juga: Menkeu: Indikator Perekonomian Indonesia Menguat



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik