Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menkeu: Indikator Perekonomian Indonesia Menguat

M. Ilham Ramadhan Avisena
20/4/2022 12:07
Menkeu: Indikator Perekonomian Indonesia Menguat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(ANTARA/RIVAL AWAL LINGGA)

BERBAGAI indikator perekonomian Indonesia berada dalam jalur pemulihan yang tepat dan menunjukkan penguatan. Karena itu sejumlah lembaga internasional memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh tinggi di 2022.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara virtual, Rabu (20/4).

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 masih dianggap cukup tinggi," ujarnya.

International Monetary Fund (IMF) misalnya, dalam laporan teranyar yang dirilis pada April 2022 masih memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5% pada tahun ini. 

Lembaga pemberi pinjaman itu memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,4%, sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di angka 5,6%.

Bank Dunia juga memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini akan tumbuh di atas 5%, yakni 5,1%, sedangkan consensus forecast Bloomberg memperkirakan Indonesia akan memiliki pertumbuhan ekonomi di angka 5,2% di 2022. Sementara, kata Sri Mulyani, Kementerian Keuangan masih berpegang pada prakiraan awal yakni di kisaran 4,8%-5,5%.

Baca juga:  Ketidakpastian Perekonomian Global Bikin BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Nasional dan Global

Sejumlah proyeksi tinggi pada perekonomian Indonesia itu dinilai cukup relevan dengan berbagai indikator ekonomi yang memiliki tren cukup positif. Mobilitas masyarakat salah satunya, memiliki tren peningkatan yang konsisten pada triwulan I 2022.

Lalu retail sales index juga berada pada pertumbuhan yang baik, yakni di level 14,5% pada Maret 2022. Adapun spending index yang dirilis Bank Mandiri juga menunjukkan pergerakan positif dan berada di atas prapandemi (126,3).

Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia konsisten berada di level ekspansi dalam tujuh bulan berturut-turut. Pada Maret 2022, PMI Indonesia berada di level 51,3 dan menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Indikator lain yang menggambarkan pemulihan ekonomi ialah pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis, masing-masing berada di level 15,7 dan 12,2. 

"Kalau kita lihat, konsumsi listrik yang menggambarkan aktivitas bisnis, baik industri dan bisnis, mengalami kenaikan atau pertumbuhan double digit," jelas Sri Mulyani.

Dia menambahkan, berbagai indikator tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia tergolong cukup kuat. Untuk itu pemerintah bakal memonitor dan mengoptimalisasi sumber pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang suportif.

"Kita akan terus melihat komponen sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kebijakan apa untuk tetap bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi, terutama dari sisi sumber pertumbuhannya, baik itu konsumsi, investasi, maupun dari sisi eksternal yaitu ekspor dan impor," pungkas Sri Mulyani. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya