Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HOLDING Migas Grup, PT PGN Tbk dan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) menandatangani Head of Agreement (HOA) kerja sama penyediaan gas bumi di Grass Root Refinery (GRR) Tuban.
Dengan ini, PGN siap menyediakan infrastruktur pendukung untuk penjualan gas ke PRPP. Baik melalui Land Based LNG Terminal maupun Pipeline & Stations.
Penandatanganan HOA dilaksanakan oleh CEO Subholding Gas PGN M. Haryo Yunianto, President Director PRPP Reizaldi Gustino dan Director of Finance & General Support PRPP Pavel Vagero. Acara itu disaksikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, serta Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut keberhasilan proyek GRR Tuban akan memiliki nilai strategis bagi Pertamina dan Indonesia. Serta, menjadi integrated refinery and petrochemical pertama di Tanah Air.
Baca juga: Pertamina Bakal Beli Minyak Mentah Rusia untuk Kilang Balongan
GRR Tuban akan menghasilkan produk petrokimia yang masih didominasi impor. Sehingga, menjadi salah satu langkah untuk memperbaiki neraca perdagangan Indonesia, termasuk mengurangi impor petrochemical.
“Dengan kita memproduksi petrochemical, ini menjadi strategi bisnis Pertamina dalam menghadapi transisi energi ke depan,” ujar Nicke dalam keterangan resmi, Selasa (19/4).
Menurut Nicke, pembangunan integrated refinery petrochemical membutuhkan investasi yang besar. Pertamina berupaya menurunkan investasi melalui integrasi. Beberapa utilitas tidak perlu dibangun, karena mengoptimalkan aset Pertamina Group dan bisa menurunkan belanja modal.
“Dari sisi Pertamina Group, sinergi ini harus saling menguntungkan. Kita akan menggunakan market price sebagai dasar mengambil keputusan dan competitiveness. Kita juga tetap berharap dapat mendorong efisiensi," pungkas Nicke.
Lebih lanjut, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan pembangunan GRR Tuban mengedepankan efisiensi. “Ini sinergi yang luar biasa, sekaligus efisiensi dalam membangun pipa dari GRR Tuban ke TPPN sekitar 3 kilometer (km),” jelas Mulyono.
Baca juga: Indef: Pemerintah juga Untung dari Lonjakan Harga Minyak
“Kami akan menindaklanjuti dalam perjanjian definitif dan saling support antar Subholding di Pertamina. Untuk mengakselerasi penyelesaian on track proyek GRR Tuban. Sehingga, memberikan manfaat bagi energi nasional," imbuhnya.
Dengan volume kebutuhan gas sebesar 227 BBTUD pada 2027 dan 351 BBTUD pada 2028-2046, PGN berkomitmen penuh sebagai aggregator pemenuhan energi gas bumi ke GRR Tuban. Fasilitas tersebut berlokasi di ±55 km dari Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Gresem).
Pipa Gresem terhubung dengan Pipa EJGP, Pipa Hulu di area Jatim dan Pipa Kalija di Jawa Tengah. Hal ini dapat dilakukan integrasi infrastruktur pipa dan LNG untuk menyalurkan gas ke Kilang Tuban.
Adapun pasokan gas di GRR Tuban nantinya dapat meningkatkan efisiensi kilang Pertamina. Serta, meningkatkan nilai keekonomian di Pertamina Group dalam menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik global.(RO/OL-11)
EMPAT pulau yang sebelumnya berada dalam wilayah Provinsi Aceh dan kini masuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), disebut mempunyai kandungan minyak dan gas (migas)
POLEMIK empat pulau kecil yang semula masuk wilayah Provinsi Aceh namun kini menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara dinilai sarat muatan politik.
Upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang agresif melakukan eksplorasi sumur migas diapresiasi. Itu bisa menjadi bekal ketahanan energi nasional.
MedcoEnergi memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara melalui pengembangan portofolio yang terdiversifikasi.
Direktur Utama LBU, Harris Susanto, mengatakan perjalanan LBU bukan tanpa tantangan, terutama dalam mengubah persepsi industri terhadap kemampuan penyedia lokal.
PT PLN menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan gas domestik.
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset milik PT Orbit Terminal Merak (OTM), termasuk kilang minyak, dalam kaitannya dengan dugaan korupsi tata kelola minyak mentah
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset milik PT Orbit Terminal Merak yang nantinya bakal disita untuk negara terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang
Belanja modal dari AS yang direncanakan oleh Bahlil berdampingan dengan rencana pemerintah untuk mengimpor minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG dari Amerika Serikat.
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menyita uang tunai senilai Rp900 juta dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina periode 2018-2023.
Kilang-kilang utama seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi beragam.
Sejumlah proyek kilang ramah lingkungan sedang berjalan, termasuk pengembangan kilang Cilacap Tahap 2 yang diproyeksikan rampung pada 2027.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved