Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menuju Swasembada Energi, Pemerintah Mulai Kurangi Ekspor Minyak Mentah

Insi Nantika Jelita
28/1/2025 00:03
Menuju Swasembada Energi, Pemerintah Mulai Kurangi Ekspor Minyak Mentah
Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur.( FOTO/Yudhi Mahatma)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah akan mengalihkan seluruh minyak mentah yang sebelumnya direncanakan untuk diekspor, menjadi diproses oleh kilang di dalam negeri guna meningkatkan produksi BBM nasional.

Selain itu, minyak mentah bagian kontraktor yang tidak sesuai spesifikasi, juga diminta untuk diolah dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik.

"Sesuai arahan Presiden, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua crude oil (minyak mentah), termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor crude oil semakin menurun," katanya di Jakarta, Senin (27/1).

Kebijakan tersebut, lanjut Bahlil, menjadi langkah penting dalam mempercepat tercapainya tujuan swasembada energi. Kebijakan tersebut sekaligus juga menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan kemandirian energi nasional.

Ke depannya, ekspor minyak mentah akan semaksimal mungkin dimanfaatkan oleh kilang minyak dalam negeri.

Bahlil menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas teknologi kilang di dalam negeri.

Kilang-kilang utama seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi beragam, termasuk jenis minyak mentah yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi standar.

Pemerintah juga terus mendorong percepatan pembangunan kilang baru, seperti Kilang Tuban dan Balongan, untuk meningkatkan kapasitas pengolahan dalam beberapa tahun ke depan.

Dari ekspor minyak mentah tahun ini diperkirakan sekitar 28 juta barel, 12-13 juta barel di antaranya ditargetkan dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri.

Untuk itu, Kementerian ESDM meminta Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maupun PT Pertamina untuk mengimplementasikan hal tersebut.

"Kami dorong SKK Migas, KKKS, dan Pertamina agar minyak mentah domestik memberikan nilai tambah dalam negeri, sehingga turut mengurangi impor," ujar Bahlil. (Ins/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya