Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan belanja modal dari Amerika Serikat (AS) untuk membangun kilang minyak. Langkah itu sebagai bagian dari upaya negosiasi tarif AS sekaligus mendukung program hilirisasi.
"Poin yang juga kami lakukan adalah pembelian terhadap beberapa barang modal yang ada dari AS untuk melakukan pembangunan refinery (kilang minyak)," ucapnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/4).
Rencana pembelian tersebut, kata dia, juga merupakan bagian dari upaya untuk melakukan hilirisasi minyak. Adapun alokasi belanja modal yang dianggarkan oleh pemerintah untuk kilang minyak sekitar US$8 miliar–US$10 miliar.
Belanja modal dari AS yang direncanakan oleh Bahlil berdampingan dengan rencana pemerintah untuk mengimpor minyak mentah, bahan bakar minyak (BBM), dan LPG dari Amerika Serikat.
Rencana untuk menggenjot impor minyak mentah, BBM, dan LPG dari Amerika Serikat bertujuan untuk menyetarakan neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat.
"Karena Amerika Serikat defisit perdagangan terhadap kita sekitar US$14,6 miliar, tapi diakui oleh mereka US$17,9 miliar," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga menyampaikan Kementerian ESDM belum membahas ihwal rencana kerja sama mineral kritis dengan Amerika Serikat. Poin yang saat ini disusun oleh Kementerian ESDM terkait dengan urusan defisit neraca perdagangan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menugaskan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono ke AS untuk menegosiasikan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, serta Duta Besar USTR Jamieson Greer, pada Kamis (17/4). (Ant/E-1)
Pembangunan kilang modular itu berkaitan erat dengan rencana impor minyak mentah (crude oil) dari AS ke Indonesia.
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset milik PT Orbit Terminal Merak (OTM), termasuk kilang minyak, dalam kaitannya dengan dugaan korupsi tata kelola minyak mentah
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita sejumlah aset milik PT Orbit Terminal Merak yang nantinya bakal disita untuk negara terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) menyita uang tunai senilai Rp900 juta dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina periode 2018-2023.
Kilang-kilang utama seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi beragam.
Tidak ada alasan mendesak untuk menggelar Munaslub. Kepemimpinan Bahlil dinilai masih mumpuni.
Target lifting minyak pada APBN 2025 diketahui mencapai 605 ribu barel per hari.
Kementerian ESDM tengah menetapkan langkah-langkah strategis, terutama dengan Pertamina, untuk menindaklanjuti kesepakatan dagang Indonesia-AS tersebut.
Indonesia memandang Brasil sebagai mitra strategis dalam mendorong transisi energi.
Meski ketegangan di Timur Tengah belum mereda, harga minyak dunia belum pernah mencapai di atas US$75 per barel dalam beberapa bulan terakhir.
Bahlil meminta masyarakat agar lebih bijak dan hati-hati dalam menerima serta menyebarkan informasi. Terutama yang berkaitan dengan isu lingkungan dan aktivitas industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved