Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Demi menjamin keandalan operasi, Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus tingkatkan integritas fasilitas pipa penyalur bawah laut. PHE ONWJ akan melanjutkan pekerjaan peningkatan fasilitas pipa bawah laut sepanjang ±22,52km, yang menjadi urat nadi distribusi migas dari lepas pantai menuju fasilitas pengolahan utama melalui aktivitas Pipeline Renew and Replacement Project (PRRP).
Sebagai langkah awal, PHE ONWJ menggelar Kick-Off Meeting EPCI Contract for Pipeline Project 2025 (UWJ-B1C, FK-FC, EF-EA) akhir Juni lalu, yang dihadiri jajaran manajemen PHE ONWJ dan perwakilan pelaksana kontraktor, PT Hafar Daya Konstruksi.
“Proyek strategis ini merupakan upaya PHE ONWJ dalam mengoperasikan fasilitas operasi hulu migas yang tua dan penuh risiko, dengan lebih aman, selamat dan andal,” ujar General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama dilansir dari keterangan resmi, Senin (21/7).
Jalur pipa alir eksisting FK-FU-FC, yang berukuran diameter 12 inci, mengalirkan hasil produksi migas dengan total produksi 963 BOPD, 1.671 BLPD, 664 MSCFD gas, dan 2.399 MDCFD. Untuk memastikan keandalan, keamanan dan keselamatan produksi, jaringan pipa ini akan diganti dengan pipa baru berdiameter 8 inci sepanjang sekitar 4,07 km yang dipasang di kedalaman 33 hingga 35 meter.
Sementara itu, jalur pipa UWJ-B1C, yang berdiameter 12 inci dan telah beroperasi sejak 1986, juga termasuk dalam rencana penggantian. Menghubungkan delapan platform (UA, UB, UC, UXA, UYA, ULA, UWA, JJA, dan KA), pipa sepanjang sekitar 16,97 km ini mencatatkan aliran hasil produksi hingga 2.671 BOPD dan 6,9 MMSCFD, serta menyimpan potensi cadangan hingga 3.344 MBO dan 5.904 MMSCF. Volume aliran migas yang melalui pipa ini serta usia fasilitas yang tua menjadikan jalurpipa UWJ-B1C ini sebagai prioritas utama dalam PRRP.
Faktor usia dan tekanan operasi menjadikan peremajaan jalur pipa EF-EPRO sebagai prioritas. Berdiameter 6 inci dan panjang ±1,48 km, jalur ini sudahberoperasi selama 40 tahun, dan mengalirkan hasil produksi 7.600 BFPD dan 800 BOPD. Ketiga jalur pipa vital ini berada di area strategis Lapangan FOXTROT, UNIFORM, BRAVO, dan ECHO. Penggantian ketiga jalur pipa ini ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2026.
“Langkah ini membuktikan komitmen PHE ONWJ dalam menjaga keberlanjutan pasokan energi domestik, sekaligus mencegah potensi kerugian operasional dan lingkungan di masa depan,” tutup Muzwir.
Sebelumnya PHE ONWJ telah berhasil melakukan peremajaan dan penggantian tiga jalur pipa sepanjang 22,06 km yang menghubungkan anjungan UYA dengan UA serta UA dengan UWJ, dan ESA dengan EPRO pada kuartal pertama 2025. (E-3)
Meski tidak ada korban tewas, sekitar 50 rumah terdampak kebakaran. Warga pun terpaksa harus mengungsi, meski masih dalam suasana libur Idul Fitri.
PM Malaysia, Anwar Ibrahim, mengunjungi lokasi kebakaran pada jaringan pipa gas utama PGB di Putra Heights, Selangor, dan mengumumkan bantuan bagi korban.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendukung Program Asta Cita Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi, salah satunya dengan mendorong Pembangunan Infrastruktur.
Penyelidik Jerman yakin pelaku yang bernama Volodymyr Z adalah anggota tim yang pada September 2022 memasang alat peledak di jalur pipa yang membawa gas alam dari Rusia ke Jerman.
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan ke Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk pengecekan langsung perkembangan proyek.
Pengembangan teknologi CCS bertujuan untuk menangkap emisi karbon dioksida (CO2), lalu menyimpannya di lokasi yang aman agar tidak terlepas ke atmosfer.
NanoTek pertama kali diimplementasikan pada 13 Desember 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved