Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif Pastikan Proyek Kilang Balikpapan Berjalan Baik

Naufal Zuhdi
13/8/2024 12:36
Menteri ESDM Arifin Tasrif Pastikan Proyek Kilang Balikpapan Berjalan Baik
Lokasi pengolahan minyak mentah yang beroperasi di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur.(Antara)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melakukan kunjungan ke Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk pengecekan langsung perkembangan proyek. Pada kunjungan tersebut, Arifin memastikan salah satu Proyek Strategis Nasional itu berjalan lancar dan bisa memberi dampak optimal.

"Kita mengevaluasi hal-hal krusial apa yang harus kita hadapi ke depan. Kesulitannya apa, kemampuan kita apa, bagaimana kita bisa mengatasinya, sehingga target bisa diselesaikan sebaik-baiknya," ujar Arifin dalam keterangannya, Selasa (13/8).

Arifin juga melakukan pengecekan berbagai pencapaian penting yang telah diraih oleh proyek Kilang Pertamina Balikpapan. Pencapaian tersebut di antaranya adalah pelaksanaan penyalaan perdana atau Initial Firing untuk Gas Turbine Generator A dan C, commissioning Utility Cooling Water System, dan penyelesaian instalasi SPM Lawe-Lawe.

Baca juga : Ditanya Isu Reshuffle, Menteri ESDM: Tunggu Saja

"Langkah-langkah ini merupakan bagian penting dalam menuju operasional penuh kilang pada tahun 2025," jelas Arifin.

Untuk mendukung operasional Kilang Balikpapan, juga terdapat 2 proyek penting lainnya yaitu pembangunan jalur pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan dan peningkatan kapasitas terminal minyak di Lawe-Lawe.

Penyelesaian pembangunan jalur pipa gas dari Senipah ke Balikpapan menurut Arifin memiliki fungsi yang strategis. "Jalur pipa ini akan mendukung suplai energi yang stabil untuk operasional kilang. Apalagi kapasitas gas yang dapat disalurkan melalui pipa ini mencapai maksimal 125 MMSCFD," jelas Arifin.

Baca juga : Arifin Tasrif Beri Sinyal Kuat Bakal Lengser dari Posisi Menteri ESDM

Sementara terminal Lawe-Lawe akan menjadi komponen vital dalam rantai pasokan minyak mentah, memastikan kelancaran pengiriman bahan baku ke Kilang Balikpapan. Proyek ini mencakup pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1.000.000 barel, fasilitas penerimaan minyak mentah dari kapal tanker melalui Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT, serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe.

"Tambahan kemampuan produksi dari Kilang Balikpapan tentunya diharapkan semakin memperkuat ketahanan energi di Indonesia," kata Arifin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan tujuan dilakukannya proyek RDMP Balikpapan. Selain meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari, tujuan lain yang hendak dicapai adalah peningkatan kualitas produk dan kompleksitas kilang.

Baca juga : Disebut Bakal Jadi Menteri ESDM, Bahlil: Saya Banyak Kerjaan di Kementerian Investasi

"Kilang Balikpapan sebelumnya memiliki kapasitas pengolahan 260 ribu barrel per hari. Melalui proyek RDMP Balikpapan, kapasitas pengolahannya meningkat 100 ribu barrel per hari. Unit CDU IV yang telah dilakukan revamp saat ini telah beroperasi normal dan telah memproduksi BBM," jelas Taufik.

"Teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2," jelas Taufik.

Terkait dengan kompleksitas kilang, Taufik menyampaikan bahwa indikator yang dipakai di industri pengolahan migas dikenal dengan nama Nelson Complexity Index (NCI). "Setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di tahun 2025, NCI Kilang Balikpapan akan meningkat jadi 8. Artinya, kilang Balikpapan akan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk," kata Taufik.

Selain menjadi proyek dengan investasi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini, Proyek RDMP Balikpapan juga menjadi salah satu bentuk sinergi Pertamina Group. Untuk mendukung kebutuhan gas di Kilang Balikpapan, sub holding Gas Pertamina telah menyelesaikan pembangunan jalur pipa Senipah Balikpapan sepanjang 78 km. Di sisi hilir, sub holding Commercial & Trading (C&T) juga membangun terminal BBM Tanjung Batu yang memiliki kapasitas penyimpanan 125 ribu KL.

"Selesainya jalur pipa gas Senipah Balikpapan tentunya akan memberikan ketahanan kebutuhan gas untuk operasional kilang Balikpapan. Kemudian di ujung, C&T juga siap untuk menampung produk hasil olahan kilang sebelum disalurkan ke pelanggan," tutup Taufik. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya