Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA Emas turun pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (6/4), karena meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan ekspektasi untuk pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS mengimbangi permintaan safe-haven untuk emas yang didorong oleh kemungkinan sanksi baru Barat terhadap Rusia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 6,5 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.927,50 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Senin (4/4/2022), emas berjangka terangkat 10,3 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.934,00 dolar AS, setelah anjlok 30,3 dolar AS atau 1,55 persen menjadi 1.923,70 dolar AS pada Jumat (1/4/2022).
Emas berada di bawah tekanan tambahan karena dolar AS menguat.
Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik setelah Gubernur Fed Lael Brainard mengatakan dia mengharapkan kenaikan suku bunga metodis dan pengurangan cepat pada neraca bank sentral untuk membawa kebijakan moneter AS ke "posisi yang lebih netral" akhir tahun ini.
"Inflasi AS berjalan sangat panas dan bisa naik lebih tinggi lagi, memerlukan kenaikan suku bunga yang stabil dan penyusutan neraca. Sangat penting untuk menurunkan inflasi," tambah Brainard.
Ekspektasi Fed untuk sedikit lebih agresif dalam memerangi tekanan inflasi membebani emas, mengingat "dia (Brainard) umumnya dianggap sebagai salah satu anggota Fed yang lebih dovish," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Naiknya suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Risiko geopolitik kemungkinan akan menjadi pendorong utama jangka pendek dan itu akan membantu emas memperluas kisaran perdagangan (1.900 - 1.950 dolar AS), di mana Anda bisa melihat harga bahkan mungkin naik ke 1.975 dolar AS," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.
Tetapi aksi harga juga dapat dipengaruhi oleh rilis dari risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Fed pada Rabu waktu setempat yang akan dipindai untuk petunjuk tentang lintasan kenaikan suku bunga, tambah Moya.
Indeks Wall Street jatuh setelah komentar Brainard, yang menakuti investor yang sudah khawatir tentang prospek sanksi baru terhadap Rusia.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 5,6 sen atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 24,534 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 17,9 dolar AS atau 1,81 persen menjadi ditutup pada 973,10 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Pemberian BLT Dinilai tak Efektif Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Kami perkirakan FFR akan turun dua kali yaitu sekitar bulan September sekali dan di bulan Desember
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis 8 Mei 2025, dibuka menguat 19,75 poin atau 0,29% ke posisi 6.945,98.
Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) pada Rabu (7/5) waktu setempat, memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (fed fund rate/FFR) tetap di level 4,25-4,50%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 7 Mei 2025, dibuka menguat 27,05 poin atau 0,39% ke posisi 6.925,25.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian meramalkan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuan fed fund rate.
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved