Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemendag Sebut Harga Bahan Pokok Masih Stabil Jelang Ramadan

Despian Nurhidayat
29/3/2022 14:19
Kemendag Sebut Harga Bahan Pokok Masih Stabil Jelang Ramadan
Ilustrasi pedagang menimbang daging sapi yang dijual.(AFP)

KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok masih stabil. Namun, ada sejumlah komoditas yang sudah mengalami kenaikan harga, seperti minyak goreng, telur ayam dan cabai.

"Memang ada kenaikan harga yang signifikan dibanding tahun lalu. Seperti minyak goreng curah, itu kenaikannya lebih dari 36%. Komoditas lain naik, tapi tidak signifikan," ujar Direktur Bahan Pokok dan Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim dalam seminar virtual, Selasa (29/3).

Lebih lanjut, Isy menjelaskan dari sisi stok untuk persiapan Ramadan, masih dalam kondisi mencukupi. Pihaknya juga melakukan tambahan untuk beberapa komoditas, guna memitigasi kekurangan stok bahan pokok.

Baca juga: Minyak Goreng Curah Langka, Warga Antre Peroleh Kupon 20 Liter

Beberapa komoditas yang stoknya dinilai mencukupi jelang Ramdan, yaitu beras 1 juta ton dengan ketahanan 10,5 bulan. Lalu, gula pasir yang memiliki stok 533 ribu ton untuk 2,5 bulan.

Kemudian, minyak goreng stoknya 680 ribu ton untuk 1,4 bulan, serta kedelai 280 ribu ton untuk 1,4 bulan. Berikut, daging sapi 73 ribu ton untuk 2,3 bulan dan bawang putih 200 ribu ton untuk 1,3 bulan.

"Cabai kita pantau stoknya masih normal dan bawang merah juga masih di atas normal," imbuh Isy.

Baca juga: Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM untuk Menjadi Lebih Berkelas

Saat ini, komoditas kedelai tengah mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan transmisi harga internasional yang terpantau meningkat. Kemendag berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan kedelai lokal, sehingga kenaikan harga dapat diredam.

"Dari pengamatan kami, harga kedelai akan turun pada Agustus sampai akhir September," pungkasnya.

Terkait harga minyak goreng, lanjut dia, turut disebabkan lonjakan harga CPO global. Namun, Isy menilai produksi minyak goreng di Indonesia tidak menurun. Pada 2021, stok minyak goreng di Tanah Air mencapai 52 juta ton. Terbagi untuk keperluan pangan, oleochemical, hingga ekspor.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya