Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Emas Naik 12,2 dolar AS Terdampak Inflasi AS dan Krisis Rusia-Ukraina

Mediaindonesia.com
11/3/2022 07:07
Emas Naik 12,2 dolar AS Terdampak Inflasi AS dan Krisis Rusia-Ukraina
emas(dok.ant)

HARGA Emas menguat sedikit di atas level psikologis 2.000 dolar AS pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (11/3), bangkit dari penurunan tajam sesi sebelumnya. Hal ini karena kurangnya kemajuan dalam pembicaraan antara Rusia dan Ukraina dan data inflasi AS yang lebih tinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 12,2 dolar AS atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada 2.000,40 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Rabu (9/3/2022), emas berjangka turun tajam 55,1 dolar AS atau 2,7 persen menjadi 1.988,20 dolar AS, setelah melonjak 47,4 dolar AS atau 2,37 persen menjadi pada 2.043,30 dolar AS pada Selasa (8/3/2022). Emas menetap di atas angka 2.000 dolar untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020.

Serbuan ke aset-aset safe-haven awal pekan ini telah mendorong emas mendekati level rekor yang dicapai pada Agustus 2020.

Investor juga mencermati data inflasi Februari dari Amerika Serikat, yang sesuai dengan ekspektasi tetapi juga menunjukkan peningkatan tahun-ke-tahun terbesar sejak Januari 1982.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (10/3/2022) bahwa indeks harga konsumen AS, barometer inflasi, meningkat sebesar 0,8 persen pada Februari, atau 7,9 persen tahun ke tahun, pertumbuhan tertinggi sejak Januari 1982.

"Angka inflasi tentu merupakan elemen bullish yang mendasari emas. Namun, geopolitik mengalahkan data ekonomi saat ini," kata Jim Wycoff, analis senior di Kitco Metals.

"Bullish (emas) menghabiskan banyak energi mendorong harga ke rekor tertinggi awal pekan ini. Sekarang, bahkan data inflasi bullish tidak memberikan banyak manfaat karena (harga) baru saja habis."

Dengan latar belakang melonjaknya harga minyak dan komoditas, investor sekarang menunggu pernyataan kebijakan Federal Reserve berikutnya pada 16 Maret.

Memukul selera terhadap aset-aset berisiko, pembicaraan antara Rusia dan menteri luar negeri Ukraina tidak membuat kemajuan nyata menuju gencatan senjata.

Logam mulia lainnya, Perak untuk pengiriman Mei naik 44 sen atau 1,7 persen, menjadi ditutup pada 26,256 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 12,4 dolar AS atau 1,12 persen menjadi ditutup pada 1.095,20 dolar AS per ounce. (Ant/OL-13)

Baca Juga: Kementan Ajak Milenial Bisnis Ternak Kambing Kekinian

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya