Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Dianggap Rugikan Pengguna Inggris, Facebook Hadapi Gugatan Miliaran Dolar

Wisnu Arto Subari
14/1/2022 21:14
Dianggap Rugikan Pengguna Inggris, Facebook Hadapi Gugatan Miliaran Dolar
Logo Facebook.(AFP/Olivier Douliery.)

FACEBOOK menghadapi gugatan class action senilai miliaran dolar AS dari seorang ahli hukum persaingan bisnis Inggris. Penggugat menuduh bahwa jaringan sosial AS tersebut menyalahgunakan posisi dominannya dengan istilah tidak adil.

Liza Lovdahl Gormsen akan mengajukan gugatan terhadap pemilik Facebook Meta di Pengadilan Banding Kompetisi Inggris. Ia meminta ganti rugi minimal £2,3 miliar (US$3,2 miliar) untuk pengguna situs itu yang berbasis di Inggris.

Akademisi dan mantan penasihat pengawas Otoritas Perilaku Keuangan Inggris itu menuduh Facebook menyalahgunakan dominasi pasarnya untuk memaksa pengguna Inggris menyetujui syarat dan ketentuan yang memungkinkannya menghasilkan pendapatan dari data mereka. Gormsen berpendapat bahwa itu tergolong kesepakatan yang tidak adil karena memungkinkan pengambilan data yang mengganggu tanpa manfaat moneter bagi pengguna.

Baca juga: Prancis Denda Google dan Facebook terkait Penggunaan Cookies

Klaim penting, yang akan menjadi yang pertama dari jenisnya di Inggris, mencari ganti rugi finansial untuk 44 juta pengguna Facebook Inggris antara 2015 dan 2019. Gormsen berpendapat bahwa Facebook mengumpulkan data, baik di platformnya sendiri maupun melalui alat periklanan, untuk memantau perilaku pengguna di situs.

"Dalam 17 tahun sejak dibuat, Facebook menjadi satu-satunya jejaring sosial di Inggris yang membuat Anda pasti bisa terhubung dengan teman dan keluarga di satu tempat," kata Gormsen dalam pernyataannya. "Namun ada sisi gelap dari Facebook yaitu menyalahgunakan dominasi pasarnya untuk memaksakan syarat dan ketentuan yang tidak adil pada warga Inggris biasa. Ini memberinya kekuatan untuk mengeksploitasi data pribadi mereka."

Gormsen mengatakan dia meluncurkan kasus ini untuk mengamankan miliaran pound kerugian dari 44 juta warga Inggris yang data mereka dieksploitasi oleh Facebook.

Sebagai tanggapan, Meta menekankan Facebook merupakan layanan gratis. Ia menambahkan bahwa pengguna memiliki kontrol yang berarti atas informasi yang mereka bagikan.

Baca juga: Uni Eropa Blokir Megamerger Pembuat Kapal Korea Selatan

"Orang-orang mengakses layanan kami secara gratis. Mereka memilih layanan kami karena kami memberikan nilai bagi mereka dan mereka memiliki kendali yang berarti atas informasi yang mereka bagikan di platform Meta dan dengan siapa," kata suatu pernyataannya. "Kami telah banyak berinvestasi untuk membuat alat yang memungkinkan mereka melakukannya." (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik