Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Erick Thohir Tingkatkan Sinergi Pangan Melalui ID Food

Widhoroso
12/1/2022 18:28
Erick Thohir Tingkatkan Sinergi Pangan Melalui ID Food
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat peluncuran BUMN Holding Pangan ID Food di Jakarta, Rabu (12/1).(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

MENTERI BUMN Erick Thohir berupaya meningkatkan sinergi pelaku industri pangan yaitu petani, peternak dan nelayan dengan pemerintah melalui pembentukan holding pangan ID Food. Dengan adanya sinergi ini, diharapkan para pelaku utama industri pangan di Indonesia dapat naik kelas menjadi lebih maju dan sejahtera serta berkontribusi lebih untuk meningkatkan pendapatan negara.

"Meresmikan ID Food sebagai holding pangan untuk mendampingi petani, peternak, dan nelayan agar naik kelas,” ujar Erick, Jakarta, Rabu (12/1).

Erick menegaskan agar perusahaan BUMN meninggalkan ego sektoral dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya adalah para pelaku industri pangan, untuk membentuk ekosistem pangan Indonesia. Menurutnya, kerja sama dapat berupa pendampingan dapat dijalankan agar ekosistem pangan dapat terwujud. "Kita membuka hati kita, kita bergotong royong membangun yang namanya ekosistem Indonesia," kata dia.

Erick juga menegaskan kepada ID FOOD agar terbuka terhadap perkembangan teknologi dan inovasi untuk menjawab tantangan disrupsi yang terjadi saat ini. Dimana saat ini, perubahan yang terjadi begitu cepat, membuat semua lini harus bersiap untuk menerima tantangan dan konsekuensi. "Indonesia sebagai negara agraris harus terbuka dengan inovasi teknologi pangan di era disrupsi digital,” ucapnya.

Sementara itu, pembentukan BUMN Pangan sendiri sejalan dengan visi misi pemerintah dalam melaksanakan transformasi sektor pangan hingga berbagai komoditas pangan. Mulai dari beras, jagung, ayam, sapi, kambing, ikan, cabai, bawang, gula, dan garam.

BUMN Pangan akan tetap menerapkan tata kelola perusahaan modern, baik mengenai potensi pengembangan bersifat organik dan non organik. Dimana perusahaan akan terhubung dalam satu rantai pasok yang ujungnya akan sampai ke penjualan ritel dan bisa naik kelas menjadi perusahaan berskala dunia. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya