Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
WALL Street melemah pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB (17/12), dengan Nasdaq turun tajam, karena pengumuman Federal Reserve tentang penghentian yang lebih cepat untuk stimulus era pandemi mendorong investor menjauh dari Big Tech dan menuju sektor yang lebih sensitif secara ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 29,79 poin atau 0,08 persen, menjadi menetap di 35.897,64 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 41,18 poin atau 0,87 persen, menjadi berakhir di 4.668,67 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 385,15 poin atau 2,47 persen, menjadi ditutup di 15.180,43 poin.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan terangkat 1,21 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor teknologi merosot 2,86 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.
Saham-saham teknologi seperti Nvidia, Apple, Microsoft, Amazon dan Tesla terperosok antara 2,6 persen dan 6,8 persen, memukul indeks Nasdaq dan S&P 500, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun tipis.
Sebagian besar saham-saham pertumbuhan kelas berat tersebut telah mengungguli pasar yang lebih luas pada 2021, dengan Nvidia melejit lebih dari 100 persen tahun ini.
Bank sentral AS mengatakan pada Rabu (15/12/2021) bahwa pihaknya akan mengakhiri pembelian obligasi pada Maret dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase hingga akhir tahun 2022.
Itu menyenangkan investor yang semakin khawatir tentang lonjakan inflasi terkait pandemi virus corona. Tetapi pada Kamis (16/12/2021) itu berkontribusi pada aksi jual di saham-saham pertumbuhan.
Indeks value stocks (saham yang harganya di bawah nilai intrinsiknya) S&P 500 naik 0,7 persen, sedangkan indeks saham-saham pertumbuhan turun 2,1 persen, mencerminkan pandangan investor bahwa saham dengan pertumbuhan tinggi cenderung berkinerja buruk ketika suku bunga naik.
Indeks value stocks mencakup saham-saham yang dipandang lebih mungkin berkinerja baik selama pemulihan ekonomi.
"Anda melihat uang keluar dari (saham-saham) pertumbuhan, sebagaimana mestinya. Jika kita memasuki lingkungan di mana suku bunga naik, saham-saham pertumbuhan akan menjadi kurang menarik" kata Dennis Dick, pedagang di Bright Trading LLC.
"Ada banyak ketidakpastian saat kita memasuki 2022 ... Kita akan memiliki Fed yang lebih hawkish yang akan menarik diri," katanya.
"The Fed memberi pasar apa yang diinginkannya, dan hari ini saya pikir investor kembali ke ketidakpastian pandemi, dan mereka juga berhati-hati memasuki akhir tahun," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi di Ally Invest, di Charlotte, North Carolina.
Data terbaru tentang melonjaknya harga produsen dan konsumen, serta varian virus corona Omicron yang menyebar cepat, telah memicu kecemasan. Namun demikian, S&P 500 tetap naik sekitar 25 persen pada tahun 2021 dan diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.
Indeks Volatilitas CBOE, yang sering dianggap sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun ke level terendah tiga minggu.
Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara moderat minggu lalu, tetap pada level yang konsisten dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.
Secara terpisah, sebuah survei menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS meningkat ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun pada November.
Lennar Corp anjlok 4,1 persen, setelah pengembang perumahan itu meleset dari perkiraan analis untuk laba kuartalan karena masalah rantai pasokan akibat pandemi mendorong biaya kayu lebih tinggi dan menunda pengiriman rumah.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,6 miliar saham, sejalan dengan rata-rata selama 20 hari perdagangan terakhir. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Saham Inggris Mulai Bangkit Setelah Merugi Enam Hari
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Minggu (25/5), mengungkapkan bahwa dirinya menyetujui untuk menunda rencana penerapan tarif impor 50% untuk Uni Eropa (UE).
KETIKA pengumuman tarif timbal balik Trump menimbulkan gelombang kejut di Wall Street, orang-orang terkaya di dunia kehilangan kekayaan bersih miliaran dolar hampir dalam semalam.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (4/9)pagi bergerak turun. Itu mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
“Meningkatnya ketidakpastian geopolitik menjelang akhir pekan berkontribusi terhadap aksi jual hari ini,” kata Briefing.com, seperti dilansir AFP.
Sebagian besar saham Wall Street besar melemah pada Senin (1/4) waktu setempat. Ini setelah data inflasi baru menimbulkan pertanyaan mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved