939 Ribu Pekerja Pariwisata Kehilangan Kerja, Pemerintah Garap Smart City di Destinasi Wisata 

Insi Nantika Jelita
14/12/2021 21:20
939 Ribu Pekerja Pariwisata Kehilangan Kerja, Pemerintah Garap Smart City di Destinasi Wisata 
Pantai Kuta Bali yang masih sepi dari wisatawan(MI/Ramdani)

MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menegaskan, pada tahun ini, pengembangan smart city atau kota pintar di Indonesia difokuskan untuk menjangkau destinasi pariwisata. 

Sektor pariwisata dianggap menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi covid-19. Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat jumlah wisatawan mancanegara mengalami penurunan sebanyak 75% pada 2020. 

Lalu, 12,91 juta pekerja mengalami penurunan jam kerja dan 939 ribu pekerja kehilangan pekerjaannya. Atas fakta tersebut, pengembangan smart city diharapkan dapat mendongkrak perekonomian nasional. 

"Melalui konsep smart dengan memanfaatkan teknologi dalam mempromosikan kota, termasuk lokasi wisata. Ini akan mendorong peningkatan digital ekonomi di Indonesia," ujarnya dalam acara Gerakan Menuju Smart City di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Selasa (14/12). 

Pengintegrasian pendekatan smart city ke dalam industri pariwisata ini dinilai menjadi salah satu bentuk mekanisme menumbuhkan resiliensi di tengah disrupsi pandemi covid-19. 

Kementerian Kominfo mendorong penerapan dan pengembangan smart city atau kota pintar melalui Gerakan Menuju Smart City yang dilaksanakan berdasarkan enam pilar. 

Pertama, smart governance, smart infrastructure, lalu smart economy, smart living, smart people dan terakhir smart environment. 

Baca juga : Masa Depan Bisnis Kuliner Indonesia Masih Punya Peluang Besar

Johnny menjelaskan, Gerakan Menuju Smart City sebuah inisiatif bersama antara Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui kolaborasi dengan berbagai elemen, terutama pemerintah kota (pemkot). 

"Pada gerakan ini, kami melakukan proses pembimbingan kepada pemkot dan pemerintah kabupaten terpilih dalam membuat rencana induk atau masterplan pembangunan smart city," jelas Politikus NasDem ini. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai, pengembangan smart city tidak hanya mengutamakan brand saja. 

"Saya sendiri mengikuti smart city dari awal saat di DKI Jakarta. Bukan hanya brand saja, justru lebih ke pengumpulan data untuk mengambil kebijakan," jelas Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini. 

Di Kemenparekraf, Sandiaga melihat citra kota dan kawasan pariwisata merupakan satu hal saling berhubungan. Khususnya dengan lima destinasi super prioritas yang erat kaitannya dalam dukungan jaringan internet yang baik. 

"Untuk itu saya apresiasi dukungan Kominfo yang bekerjasama dengan operator. Untuk melayani para wisatawan yang selalu membutuhkan jaringan interkoneksi untuk kegiatan berwisata. Kami harapkan ada peningkatan Kolaborasi," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya