Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KURS dolar AS mencapai level tertinggi 16-bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (16/11). Penguatan ini didorong oleh pertumbuhan global dan kekhawatiran inflasi, serta ekspektasi kebijakan moneter ketika investor menunggu data minggu ini tentang kekuatan konsumen AS.
Dolar melonjak pada Rabu lalu (3/11/2021) setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS naik bulan lalu pada laju tahunan tercepat sejak 1990, menimbulkan keraguan pada pandangan Federal Reserve (Fed) bahwa tekanan harga akan bersifat sementara dan memicu spekulasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Saya merasa seperti saya berdagang kembali di tahun 90-an ketika semua orang lebih memperhatikan apa yang akan dilakukan The Fed," kata Analis Senior FXStreet.com, Joseph Trevisani.
"Sudah lama sejak kami mengalami perubahan nyata dalam tingkat suku bunga komparatif dan tampaknya ke sanalah tujuan kami."
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama saingannya, mencapai 95,462 pada Senin (15/11/2021), tertinggi sejak Juli 2020, dan terakhir naik 0,274 persen pada 95,394.
Permintaan untuk greenback telah melunak pada Jumat (12/11/2021), ketika sebuah laporan menunjukkan sentimen konsumen turun ke level terendah dalam satu dekade, sebagian karena lonjakan inflasi. Tapi permintaan menguat lagi pada Senin (15/11/2021) setelah pembuat kebijakan di Eropa dan Inggris menyuarakan kekhawatiran pertumbuhan dan harga.
Baca Juga: Banjir Melanda Enam Kabupaten di Kalbar
Investor akan melihat data penjualan ritel AS pada Selasa (16/11/2021) waktu setempat untuk petunjuk ke mana arah dolar selanjutnya. Data tersebut diperkirakan menunjukkan penjualan ritel naik 1,1 persen bulan lalu, menurut jajak pendapat Reuters.
"Mengikuti data sentimen konsumen, perhatian akan tertuju pada penjualan ritel AS besok untuk melihat apakah penurunan sentimen konsumen tercermin dalam penjualan ritel," kata Analis Pasar Keuangan Senior City Index, Fiona Cincotta.
Kenaikan dalam indeks dolar tertimbang terhadap euro juga telah dibantu oleh penurunan mata uang tunggal, dengan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde terus mendorong kembali taruhan pasar untuk kebijakan yang lebih ketat.
Kemacetan rantai pasokan dan melonjaknya biaya energi memperlambat pertumbuhan zona euro dan akan menjaga inflasi tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan, kata Lagarde.
Lagarde "mengulangi pandangan dovish pembuat kebijakan" menjaga euro tetap terkendali, kata Jane Foley, Kepala Strategi Valas di Rabobank London.
Euro mencapai level terendah 16 bulan terhadap greenback dan terakhir turun 0,49 persen pada 1,13865 dolar AS.
Terhadap franc Swiss, euro merosot ke level terlemahnya dalam 18 bulan dan terakhir turun 0,17 persen pada 1,0524.
Minat pada pasangan euro/franc Swiss telah meningkat tajam, kata Simon Harvey, analis pasar senior valas di Monex Europe, "karena franc Swiss adalah lindung nilai alami terhadap inflasi."
Anggota dewan gubernur babk sentral Swiss, Swiss National Bank (SNB), Andrea Maechler mengatakan inflasi Swiss yang moderat, pada tingkat tahunan sekitar 1,2 persen, membatasi kenaikan franc. Tapi dia menegaskan kembali komitmen SNB untuk melakukan intervensi pasar yang dirancang untuk membatasi, jika diperlukan, efek kekuatan franc Swiss terhadap ekonomi berorientasi ekspor Swiss.
Di Inggris, pound naik 0,16 persen menjadi 1,3429 dolar AS untuk memulai minggu yang padat data dengan angka ketenagakerjaan, inflasi dan penjualan ritel diharapkan memberikan petunjuk apakah bank sentral Inggris (BoE) akan menaikkan suku pada Desember, seperti yang diperkirakan oleh pasar. Pada Jumat (12/11/2021), sterling menyentuh level terendah tahun ini terhadap dolar. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Emas Turun Tipis Tertekan Aksi Ambil Untung
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20% menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved