Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hingga Kuartal III 2021, Mandiri Cetak Laba Bersih Rp19,2 Triliun

Insi Nantika Jelita
28/10/2021 18:24
Hingga Kuartal III 2021, Mandiri Cetak Laba Bersih Rp19,2 Triliun
Maskot Mandiri Covid-19 Rangers berdiri di sekitar ATM yang berlokasi di Jakarta.(MI/Ramdani)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp19,23 triliun atau tumbuh 37,1% secara year on year (yoy). 

Kinerja positif perseroan didukung beberapa hal, seperti aset bank mencapai Rp1.638 triliun atau meningkat 16,44% secara yoy.

"Komponen utama pertumbuhan laba bersih ialah pendapatan bunga bersih yang tumbuh 26,5% yoy atau mencapai Rp53,3 triliun," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10).

Baca juga: Ada Sinyal BI Kurangi Suntikan Likuiditas pada Tahun Depan

Hingga Kuartal III 2021, lanjut dia, pertumbuhan kredit perseroan secara konsolidasi tercatat sebesar 16,9% yoy atau Rp 1.022 triliun. Capaian itu juga diimbangi peningkatan dana murah (CASA) Ratio Bank Mandiri (bank only) yang meningkat sebesar 7,15% yoy, yakni 74,57%.

Adapun pertumbuhan ini diimbangi perbaikan kualitas kredit. Per 30 September 2021, posisi non performing loan (NPL) gross Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil turun 37 basis poin (bps) yoy ke level 2,96%.

"Kemudian, restrukturisasi kredit terdampak pandemi covid-19 turun menjadi Rp90,1 triliun pada September 2021. Itu menyusut dibandingkan periode akhir 2020 lalu dengan nilai Rp93,3 triliun," imbuh Darmawan.

Segmen wholesale dinilai masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan kredit. Itu dengan peningkatan 7,93% secara yoy atau menjadi Rp533 triliun. Terutama didorong oleh kinerja Commercial Banking dan Corporate Banking.

Baca juga: Ini Kinerja Danamon Kuartal III, Laba Bersih Capai Rp1,4 T

Perseroan juga berhasil menjaga likuiditas, yang tercermin pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK). Nilainya meningkat dari Rp1.024 triliun per September 2020 menjadi Rp1.214 triliun per September 2021. Adapun kinerja DPK tumbuh 18,5% yoy.

Meski NPL di Bank Mandiri relatif turun, namun pihaknya tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.486 bps secara tahunan menjadi 230,01%.

"Per September 2021, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN secara konsolidasi sebesar Rp16,4 triliun, dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya