Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DALAM rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan jalan tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penilaian terhadap kualitas layanan di seluruh ruas jalan tol.
Kegiatan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan Tahun 2021 dilakukan pada 12 Oktober-21 November 2021. “Penilaian jalan tol 2021 dilakukan terhadap 44 BUJT, 63 ruas jalan tol dan 123 rest area di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali," ujar Tenaga Ahli Menteri PUPR Bidang Lingkungan Sudirman dalam keterangan resmi, Senin (18/10).
Ada tiga aspek penilaian jalan tol berkelanjutan, yaitu fungsi utama jalan tol, fungsi pendukung di rest area, serta fungsi pelengkap di rest area. Fungsi utama jalan tol mencakup aspek kelancaran, keselamatan dan kenyamanan pengguna ruas jalan tol.
Baca juga: Pembangunan Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Dipercepat
Lalu, fungsi pendukung jalan tol berupa penerapan regulasi tentang tempat istirahat dan pelayanan pada jalan tol, yang merujuk pada terpenuhinya indikator standar pelayanan minimal (SPM) rest area. Seperti, tersedianya toilet, area parkir, SPBU, tempat makan dan minum, hingga mushola.
Sedangkan fungsi pelengkap di rest area berupa indikator beyond SPM, yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan rest area. Misalnya, kebersihan area rest area, manajemen pengelolaan sampah, branding ekonomi lokal melalui UMKM, kerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat.
Ketiga kriteria penilaian jalan tol berkelanjutan tertuang dalam Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 dan Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2021. Nantinya, jalan tol dan rest area dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan wilayah sekitar.
Salah satunya, dengan mengutamakan ketersediaan ruang usaha untuk pemilik UMKM di rest area. Adapun persentase tenant UMKM dan non-UMKM yang berada di rest area jalan tol seluruh Indonesia, yakni 76% UMKM dan 24% non UMKM.
Baca juga: PKS Protes Soal Pendiri Turki Jadi Nama Jalan, Wagub DKI: Kami Hormati
“Melalui branding produk dan budaya lokal, serta dilengkapi dengan peningkatan estetika lingkungan, diharapkan dalam lima tahun ke depan setiap ruas tol dan rest area memiliki karakteristik yang khas. Sehingga, dapat difungsikan juga sebagai objek wisata lokal," jels Sudirman.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ranto Parlindungan Rajagukguk mengatakan penilaian jalan tol berkelanjutan dilakukan oleh 4 tim penilai. Terdiri dari para pakar individu, serta penilai dari Kementerian PUPR.
Setiap ruas jalan tol dan rest area nantinya dinilai 2 tim yang berbeda. Hasil penilaian akan diumumkan pada 3 Desember 2021, atau bertepatan dengan Hari Bakti PUPR.(OL-11)
Pihak HK terus berupaya memberikan pelayanan terbaik guna memastikan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pengguna JTTS selama periode libur ini.
Sejumlah penumpang mobil SUV dengan nomor polisi B 1347 WYS tejah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.
Pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 senilai Rp10,9 triliun tersebut juga akan berfungsi sebagai tanggul laut (Giant Sea Wall) yang mampu menahan air rob.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam proses penetapan kebijakan pemerintah soal pemberian diskon tarif tol.
Asosiasi jalan tol masih mendiskusikan terkait dengan stimulus pertumbuhan ekonomi dari pemerintah melalui diskon tarif tol yang diberikan kepada pemerintah pada Juni mendatang.
Pemkab Indramayu tidak perlu ragu untuk menggandeng pihak swasta jika ingin ruas jalan tol tersebut segera terealisasi
Kondisi akses jalan yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berangsur mulai tertangani. Hanya, masih terdapat beberapa kecamatan yang aksesnya butuh penanganan ekstra.
Warga Desa Alue Bata dan Desa Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh kini dapat menikmati akses jalan yang lebih baik
Warga Desa Woloede di di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, masih merindukan jalan aspal hingga kini.
Mitigasi yang dilakukan untuk penanggulangan banjir mulai dari normalisasi saluran terhadap endapan lumpur, membersihkan saluran dari sungai, normalisasi embung, dan peninggian jalan.
Menurut dia, Gang Rahayu bukan akses jalam umum melainkan bagian dari lahan milik Maritje dan Irawati yang selama ini ditempati tanpa izin.
Akibat tindakan sepihak itu, warga sekitar tak bisa melintas. Para pelajaran ibu rumah tangga yang biasa berangkat sekolah maupun ke pasar, kini terpaksa harus memutar sekitar 200 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved