Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghormati hak tiap warga negara yang ingin menyuarakan pendapat. Termasuk, mengenai penamaan jalan di Jakarta yang akan menggunakan nama pendiri negara Turki, yakni Mustafa Kemal Ataturk.
Sebelumnya, muncul protes dari Partai Keadilan Rakyat Sejahtera (PKS) terhadap usul nama Mustafa Kemal Ataturk sebagai salah satu nama jalan di Ibu Kota. "Memang ada beberapa pendapat dari kelompok masyarakat yang kita juga harus hormati dan kita perhatikan pertimbangan," ujar Ariza, sapaan akrabnya, Senin (18/10).
"Namun, ini merupakan bagian kerja sama antar negara yang juga kita harus hormati. Kita hargai satu sama lain. Insyaallah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik. Termasuk, hubungan kita dengan pemerintah Turki menjadi lebih baik," imbuhnya.
Baca juga: PKS Protes Rencana Attaruk Jadi Nama Jalan di DKI
Lebih lanjut, dia menjelaskan asal dari munculnya usulan penamaan jalan di Jakarta dengan nama Mustafa Kemal Ataturk. Pemerintah pusat diketahui kerap membuka kesempatan bagi negara sahabat untuk mengusulkan nama tokoh di negaranya. Dalam hal ini, untuk menjadi nama jalan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta.
Adapun langkah itu bertujuan menjaga hubungan diplomatik. Terlebih, hal serupa juga dilakukan negara-negara sahabat kepada Indonesia. Seperti, di Pakistan dan Mesir, terdapat nama jalan dari tokoh pendiri bangsa Indonesia, yakni Soekarno.
"Penamaan jalan itu kan bagian kerja sama antar negara. Jadi, itu kerja sama antara Indonesia dan pemerintah Turki. Ya kita juga saling membantu, saling menghormati. Nama presiden kita Pak Soekarno, sudah ada di depan KBRI kita," tutur Ariza.
Baca juga: Polisi: 17 Aplikasi di Kantor Pinjol Cengkareng Ilegal
"Alhamdulillah, sekarang giliran kita yang memberikan kesempatan nama tokoh daripada pemerintah atau negara Turki di Indonesia di Jakarta. Kebetulan nama yang diusulkan dari mereka ya Ataturk," sambung dia.
Usulan nama jalan tersebut dikatakannya sudah cukup lama masuk ke Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, sedang dibahas lokasi jalan yang akan digantikan namanya menjadi Mustafa Kemal Ataturk. Diketahui, Mustafa Kemal Ataturk merupakan pendiri negara Turki, sekaligus presiden pertama di negara tersebut.
Di lain sisi, PKS menilai Ataturk tak layak menjadi nama jalan di Jakarta. Sebab, selama memimpin Turki, Ataturk dinilai sosok diktator dan banyak mencabut aturan syariat Islam di Turki, yang sudah berlangsung lama.(OL-11)
Posisi Indonesia sangat strategis bagi Tiongkok sebagai penyeimbang khususnya di kawasan Asia Tenggara.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Menurut Gugun, Indonesia dan Saudi Arabia menekankan pentingnya memperluas kemitraan ekonomi dan perdagangan.
SEJUMLAH posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk berbagai negara mitra strategis masih kosong hingga saat ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar hubungan internasional.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved